Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Amel, Si Anak Gadis tomboi tapi hobinya membaca komik romantis. Biru, Si Super Romantis yang langsung naksir Amel pada pandangan pertama. Raka, Si Mr. Perfect (versi Amel) yang menggantungkan pernyataan cinta Amel. Kak Dhira, Si Bantal Empuk Amel yang super bikin nyaman tapi semua berubah jadi runyam ketika Kak Dhira menyatakan cinta ke Amel. Hmm, kira-kira pilihan Amel nanti akan ke siapa ya? Berada di antara 2 pilihan aja sulit apalagi 3!
CD kompilasi, MP3 player, mirc. Memori pun langsung melayang ke masa-masa tahun 2000-an awal ketika saya pun termasuk yang beruntung menjadi generasi pertama yang menikmati rentetan revolusi teknologi. . Satu kesan saya setelah membaca novel ini: genuine. Sampai-sampai saya berpikir apakah ini adalah pengalaman pribadi penulisnya? Hahaha. . Saya awalnya gemas dengan tokoh Amel. Bisa-bisanya dia jadi kayak "ember" gitu main "tampung" saja cowok-cowok yang mendekat. Tapi mengingat usianya yang masih SMP, saya malah memakluminya karena usia segitu adalah masanya mencari jati diri, termasuk urusan perasaan. Penulis cukup berhasil menggambarkannya dengan baik. . Cara bertuturnya polos, apa adanya, seperti membaca curhat buku harian. Tapi justru cocok dengan kondisi psikologis tokohnya yang memang masih SMP. Kalau kelemahan novel ini, menurut saya lebih ke masalah teknis penulisan. Terlepas dari itu, cerita ini enak diikuti.