Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Hari yang sangat cerah mewarnai sebuah keluarga yang baru saja menempati rumah mewah barunya. Mereka sibuk membenahi setiap ruangan. Nugroho (50) sosok ayah yang tampan dan berwibawa. Dia adalah pengusaha terkenal di Jakarta. Hesti (45) istri Nugroho, dia ibu rumah tangga yang masih terlihat kecantikannya. Mereka telah dikaruniai seorang putri yang bernama Nada Aura(19) seorang mahasiswi. Nada adalah gadis yang sangat cantik dengan potongan rambut lurus sebahu. Dia adalah mahasiswi teladan, dengan hobi basketnya yang sangat hebat hingga mendapat penghargaan dari Kampus dan beberapa kejuaraan tingkat nasional dan international. Nada gadis yang penurut, supel, pendiam, dingin, baik, dan agak sedikit tomboy. Nada sangat dingin terhadap lelaki hingga sampai sekarang Nada belum ingin untuk pacaran.
Nugroho membeli sebuah rumah Belanda yang konon 10 tahun yang lalu pemilik rumah Belanda tersebut mati sekeluarga tanpa terkecuali oleh sekawanan perampok. Semenjak kejadian itu rumah Belanda tersebut kosong hingga 10 tahun lamanya. Tidak ada seorangpun ingin membeli rumah tersebut walau dengan harga yang sangat murah. Namun lain dengan Nugroho, dia sangat tertarik karena posisi rumah tersebut ada di sebelah atas seperti bukit, kanan kirinya dikelilingi pepohonan dan udaranya masih sangat sejuk. Nugroho merasakan ketenangan apabila tinggal di rumah tersebut. Tanpa fikir panjang, Nugroho pun membelinya. Renovasi total hingga kesan rumah Belandanya hilang.
Satu bulan sudah mereka menempati rumah barunya. Suatu malam Nada tidur di dalam kamarnya. Tiba-tiba antara sadar dan tidak, di dalam tidurnya Nada berada di dalam sebuah ruang keluarganya yang begitu artistik bernuansa Belanda. Nada terbangun dari sofa. Dia menyeka-nyeka kedua bola matanya, terasa aneh. . . Perlahan Nada melihat satu persatu isi ruangan tersebut. Dengan hanya memakai baju tidur, Nada melihat hiasan-hiasan kristal khas dari Belanda, foto-foto keluarga Belanda namun diantara foto tersebut ada salah satu perempuan Indonesia dengan wajah yang sangat cantik, Nada tegang, namun ketegangan itu dikagetkan oleh suara laki-laki dari belakang Nada. Spontan Nada menoleh kearah suara tersebut. Nada kaget dan ketakutan. Namun lelaki tersebut tersenyum. Nada perlahan-lahan bergerak mundur berusaha untuk kabur. Lelaki itu tidak bergerak hanya matanya yang bergerak mengikuti arah Nada dan tetap tersenyum. Nada semakin takut hingga membuatnya pingsan. Lelaki tersebut bernama Andreas. Dia adalah anak tunggal pemilik rumah Belanda tersebut. Ayahnya bernama Johnson (65) dari Belanda, sedangkan ibunya bernama Eni (50) dari Indonesia. Mereka adalah korban dari perampok yang menyerangnya 10 tahun silam. Nada terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal. Keringat membasahi tubuh Nada. Nada menoleh kanan kiri. Berbeda dengan ruangan yang tadi, kini ruangan yang Nada lihat adalah kamarnya. Sinar matahari menembus ke kamar Nada lewat jendela yang telah dibuka oleh ibunya. Sapaan pagipun keluar dari mulut sang ibu. Ibunya kontan bingung dan bertanya-tanya karena keadaan Nada yang basah kuyup dengan wajah yang pucat. Nada meyakinkan ibunya bahwa Nada tidak apa-apa.
Hal ini membuat Nada melamun hingga membuat kuliah dan basketnya kacau balau. Velly sahabat dekat Nada mendesak agar Nada bisa berterus terang, ada apa sebenarnya pada diri Nada akhir-akhir ini. Akhirnya Nadapun bercerita pada Velly, namun tanggapan Velly mimpi itu adalah bunga tidur, so don"t worry... Tanggapan Vellypun akhirnya bisa membuat Nada sadar dan tidak terus terlarut pada mimpi yang telah dialaminya.
Selain itu ada seseorang di kampusnya yang suka pada Nada, Rendy namanya. Rendy adalah mahasiswa senior Nada. Dari pertama Nada masuk kampusnya hingga sekarang Rendy terus mengejarnya, walaupun sempat 2 kali Nada menolak cintanya. Rendy adalah anak pengusaha. Rendy tampan tapi licik. Dia bisa berbuat apa saja yang dia inginkan. Pada suatu malam Rendy mengajak Nada ke sebuah cafe yang sangat romantis. Dengan sangat terpaksa Nada menuruti ajakannya. Di dalam cafe Nada tidak menghiraukan Rendy, dia malah asyik mengikuti lagu-lagu yang dibawakan oleh band cafe tersebut. Rendy terus mengungkapkan perasaannya yang ketiga kalinya. Nada tetap acuh tidak perduli pada kata-kata Rendy, dan pada akhirnya Nadapun minta pulang karena sudah malam. Kekecewaan kembali dialami Rendy. Di jalan selepas mengantar Nada pulang Rendy bersandar di mobil balapnya, dia geram dan berteriak. Namun ini belum berakhir, Rendy mempunyai rencana jahat untuk Nada.
Kini Nada tidur ditemani oleh Velly karena Nada masih takut. Kembali Nada bermimpi. Anehnya, tempat dimana Nada terbangun di dalam mimpinya sama pada ruangan di mimpi yang pertama. Nada perlahan mengangkat tubuhnya di atas sofa. Dengan rasa penasaran, perlahan Nada melihat sekelilingnya. Dengan memberanikan diri Nada kembali melihat foto-foto yang ia pernah lihat sebelumnya. Di saat Nada melihat-lihat seisi ruangan, kembali suara laki-laki mengagetkan Nada. Kali ini suara tersebut seperti memanggil nama Nada. Kemudian Nada menoleh dan mendapatkan suara tersebut. Andreas. . . , lelaki yang sama dia temui pada mimpinya yang pertama. Nada sangat ketakutan dan berlari sekencangnya. Cahaya menembus dari sela-sela jendela kamar Nada. Nada terbangun dengan sangat kaget. Velly pun ikut terbangun dan menanyakan kejadiannya. Nada menangis dan memeluk Velly.
Hal ini kembali membuat Nada terdiam dan terus memikirkannya. Dia bertanya pada diri sendiri, mimpi atau kenyataan. . . ? Velly tidak diam, dia terus mendesak agar Nada kembali bercerita tentang mimpinya sejelas mungkin. Karena mimpinya itu membuat semua mata kuliah Nada berantakan hingga olah raga basketpun terbengkalai. Selain itu Nada adalah kapten dari tim basket di kampusnya. Dua minggu mendatang tim Nada masuk dalam kompetisi basket antar mahasiswa se-Indonesia. Perubahan pada Nada membuat Pak Dirja (45) seorang pelatih marah-marah, karena Nada tidak serius setiap melakukan latihan basket. Kejadian demi kejadian yang menimpa Nada membuat semuanya berubah total. Hal ini pun membuat kedua orang tuanya bingung menghadapi anak tunggalnya berubah tidak seperti biasanya.
Malam tiba, kembali Nada bermimpi seperti biasa. Nada kembali bertemu dengan Andreas. Niat Nada ingin kabur namun tangan Andreas lebih cepat untuk mencegah Nada kabur. Nada pun memberanikan diri. Akhirnya mereka berkenalan. Andreas mengutarakan niat hati sebenarnya tidak ingin menyakiti Nada. Andreas pun berbicara panjang lebar hingga menceritakan asal usul dan peristiwa yang telah menimpa dirinya dan keluarganya. Tak sadar Nada terhanyut ke dalam pembicaraan Andreas. Semua ketakutan yang nada rasakan sebelumnya kini hilang dan Nada pun mulai bisa tertawa bercanda bersama Andreas. Nada merasakan kenyamanan walaupun dia baru kenal dengan Andreas tapi menurut Nada, Andreas teman baru yang sangat istimewa apalagi setelah Andreas berjanji akan menjaganya sampai kapanpun dan dimanapun. . . Namun keputusan Nada berubah setelah bangun dari tidurnya, " ah. . . ternyata hanya mimpi "
Perlombaan basket antar Perguruan Tinggi sudah dimulai. Andreas membuktikan ucapannya, Keajaiban bagi tim Nada, tanpa diduga bola-bola secara beruntun masuk ke keranjang hingga akhirnya kemenangan di pihak tim Nada. Namun Nada tidak merasakan keajaiban tersebut datang dari Andreas. Tim Nada merayakan kemenangannya. Dan Nada pun kembali ceria seperti biasanya. Setiba di rumah Nada kembali termenung di teras kamar memikirkan pertandingan hari ini, dia bertanya-tanya pada diri sendiri, " jangan-jangan. . . ANDREAS. . . !!!
Malam datang dan Nada kembali bertemu dengan Andreas di dalam mimpinya, Nada bertanya, " Keajaiban itu, apa kamu yang melakukannya. . . ???". Andreas hanya tersenyum manis tanpa satu kata pun terucap. Nada semakin penasaran. Andreas malah menawarkan segelas wine untuk Nada. Setelah mereka duduk di sofa, barulah Andreas menjelaskan semuanya. " It"s true. . . " " Aku janji, aku akan menjagamu selamanya, Nada. . . Karena aku cinta kamu. . . " . Bergetar tubuh Nada saat Andreas mengucapkan kata-kata itu. Bingung, tidak tahu harus bagaimana. . . apa yang harus Nada lakukan. . . ??? Namun Andreas tidak memaksakan jawaban dari Nada, mereka kembali berbincang-bincang.
" Dia suka gue, Vel. . . Dia bilang, dia cinta banget sama gue. . . ". Kejadian malam itu diceritakan pada Velly, kemudian Velly menenangkan Nada dan meyakinkan bahwa itu semua hanyalah mimpi. Perubahan pada diri Nada semakin terlihat. Akhir-akhir ini dia sering menyendiri dan melamun memikirkan tentang Andreas . Hati kecilnya tidak bisa dipungkiri bahwa Nada pun sebenarnya tertarik pada Andreas, Nada kagum pada ketampanan dan kebaikan Andreas. Hal ini membuat Nada tidak mau diganggu oleh siapapun. Velly sahabat dekat Nada, kemanapun Nada pergi selalu bersama Velly, velly pun tidak bisa berbuat apa-apa. Kedua orang tuanya bertanya pada Velly tentang semua ini, namun Velly takut untuk menceritakan hal ini. Velly bungkam.
Keajaiban serupa datang kembali saat Nada berada di rumah Rendy dengan tipu dan rayunya sehinggan Nada menuruti keinginan Rendy untuk datang ke rumahnya. Nada tidak tahu tentang rencana jahat Rendy. Alasan Rendy mengajak Nada singgah ke rumahnya adalah ingin mempertemukan sahabat Nada waktu kecil yang sudah sekian lama mereka tidak pernah bertemu. Niat Rendy berubah, kini Rendy seperti dirasuki setan dengan hawa nafsunya Rendy ingin menyetubuhi Nada. Perbuatan jahat Rendy diketahui Andreas. Andreas tidak diam, dia terlihat marah dengan memukul Rendy secara bertubi-tubi. Rendy panik, kaget bukan kepalang. Rendy bingung siapa gerangan yang memukulinya? Hal ini suatu kesempatan Nada untuk kabur. " Andreas, apakah itu kamu. . . ??? "
Pertanyaan Nada tentang kejadian yang menimpanya di rumah Rendy terjawab pada pertemuannya di dalam mimpi. Kini Nada yakin bahwa semua itu adalah pertolongan dari Andreas. Andreas mengajak Nada berjalan-jalan. Seperti di dalam surga Nada berlari-larian merasakan kesenangan tersendiri. Tak lama kemudian Andreas menggenggam tangan Nada dengan lembutnya. Perlahan Nada memandangi dari tangan ke arah mata Andreas. " I Love You. . . " ucapan lembut itu mengagetkan Nada. Nada terdiam, terus memandangi Andreas. " I Love You too. . . " Nada tersenyum yang kemudian dibalas oleh Andreas.
Andreas memeluk Nada erat-erat. Dengan perasaan sangat senang Nada merasakan hangatnya pelukan Andreas. Nada puas dengan jawabannya. Memang itulah yang sudah direncanakan Nada.
Keadaan semakin bertambah tegang. Keluarga Nada, Velly, dosen-dosen dan pelatih Nada heran terhadap sikap Nada akhir-akhir ini. Semenjak bertemu dengan Andreas dalam mimpinya.
Demi keinginan untuk bertemu dengan Andreas, Nada rela mengkonsumsi obat tidur. Setiap hari yang Nada kerjakan hanyalah tidur, tidur, dan tidur. Nugroho dan Hesti tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, yang bisa mereka lakukan hanyalah saling menyalahkan satu sama lain yang mengakibatkan pertengkaran.
Hingga suatu hari Nada terbangun setelah pengaruh obat tidur yang di konsumsinya hilang. Dia berjalan seperti mayat hidup, wajahnya sangat pucat. Dengan hati-hati ibunya bertanya pada Nada, namun Nada hanya terdiam tanpa sepatah kata. Nada berjalan keluar rumah dan memacu mobilnya dengan sangat kencang menuju apotik. . . ternyata Nada membeli obat tidur yang biasa dia gunakan. Sekembalinya Nada ke rumah, ibunya mengintainya. Menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada putri tunggalnya itu. Di dalam kamarnya Nada kembali minum obat tidurnya dengan dosis sangat tinggi. Hal ini akhirnya diketahui oleh ibu Nada.
Nada kembali ke alam Andreas. Andreas memperkenalkan Nada pada kedua orang tuanya dan kerabat-kerabat dekatnya. Mereka sedang melaksanakan pesta kebun yang diadakan oleh Johnson, ayah Andreas. Mereka bersenang-senang. Nada merasakan sangat istimewa di alam Andreas. Di saat Nada merasakan kesenangan tiba-tiba Nada terbangun, Nada mencari-cari obatnya tetapi tidak ada. Ternyata obat itu telah disembunyikan oleh ibunya. Nada berjalan menghampiri ruang keluarga yang kebetulan Nugroho bersama Hesti sedang berkumpul membicarakan tentang keadaan putri kesayangannnya tersebut. Nada menanyakan obat pada kedua orang tuanya. Mereka gugup, namun dengan sangat hati-hati Nugroho menjelaskannya. Kemudian Nugroho pun bertanya pada Nada, namun hal ini membuat Nada sangat marah. Nada membentak-bentak seolah mereka tidak boleh ikut campur dan tidak boleh tahu menahu tentang hubungan mereka. " DUAARRR. . . " Bagai petir menyambar telinga Nugroho dan Hesti setelah mendengar perkataan putrinya. Berubah, semuanya sudah berubah. Nada yang sebelumnya anak penurut, baik, berbakti pada orang tua, periang, kini telah berubah. Mereka hanya menangis melihat hal ini. Obat tidur tersebut pun akhirnya diserahkan kembali pada Nada setelah Nada mengancam akan bunuh diri apabila obat tersebut tidak dikembalikan padanya.
Dengan manjanya, Nada menceritakan hal itu pada Andreas. Dia mengatakan bahwa dia tidak ingin ada satu orang pun yang mau menghancurkan hubungan Nada dengan Andreas. Dia ingin Andreas mengambil tindakan pada orang-orang tersebut. Keputusan yang Nada buat adalah dia sudah tidak ingin kembali ke dunia, dia ingin bersama Andreas selamanya. Namun Andreas kurang mendukung atas keputusan Nada, Andreas menegaskan tetaplah kembali ke dunia walau bagaimanapun mereka adalah orang tua dan mereka sangat sayang pada Nada. Penegasan Andreas ditentang Nada yang membuat mereka bertengkar namun hanya sesaat mereka kembali hanyut dalam kebahagiaan.
Sudah hampir satu minggu Nada tidak bangun-bangun dari tidurnya, hal ini membuat kedua orang tuanya sangat khawatir. Bukan hanya Nugroho dan Hesti yang merasakan kekhawatiran, Velly pun ikut merasakannya. Kebetulan Velly sedang berada di rumah Nada. Mereka berkumpul di dalam kamar. Mereka hanya bisa menangis, bingung dan tidak tau harus melakukan apa.
Keesokan harinya, Nugroho mengajak seorang Psikiater skaligus indigo yang kebetulan teman Nugroho. Galih (50), nama seorang psikiater ternama yang dulunya satu sekolah dengan Nugroho. Galih menghabiskan hari-harinya di rumah Nugroho hanya untuk menyadarkan dan mengembalikan keadaan Nada seutuhnya. Hal ini ternyata diketahui oleh Andreas dan Nada. Galih mencoba untuk menyelidiki Nada dengan kemampuan psikologis dan kemampuan batin (indigo) yang dimilikinya untuk memasuki ke dalam mimpi Nada. Galih akhirnya berhasil, dia mencari-cari Nada. Kedatangan galih pada dunia Andreas membuat Nada semakin geram. Andreas tidak tinggal diam, dia menyembunyikan Nada. Lalu Andreas menghadapi Galih. Hati-hati Galih menghampiri Andreas. Galih bingung dan bertanya-tanya seolah dia tidak percaya bahwa ada kehidupan di alam mimpi. Mereka terdiam. Satu perkataan terlontar dari mulut Galih. Galih menanyakan keberadaan Nada dan dia membujuk Andreas untuk melepaskan dan mengembalikan Nada ke dunianya. Awalnya niat Andreas adalah ingin mengembalikan Nada ke dunianya, akan tetapi cinta yang membuatnya buta dan kalap. Andreas tidak ingin kehilangan Nada, karena Andreas sangat mencintai Nada. Andreas tetap membungkam yang membuat Galih semakin penasaran hingga dia ingin memaksa masuk ke dalam ruangan untuk mencari keberadaan Nada. Satu langkah Galih ingin menerobos Andreas, tiba-tiba tangan Andreas menahan dada Galih. Andreas menahan sementara Galih terus berusaha ingin menerobosnya. Emosi Andreas pun naik dan mendorong tubuh Galih hingga jatuh terpental. Galih tidak tinggal diam dia maju dan mencoba untuk melawannya. Pertarungan sangitpun terjadi. Singkatnya Galih gagal untuk menemui dan mengembalikan Nada pada keluarganya.
Kembali keesokan paginya Galih datang ke rumah Nugroho untuk melanjutkan misinya. Kali ini persiapan Galih sudah 100% untuk menghadapi Andreas. Kali ini Galih bertemu dengan Nada disaat Nada sedang berjalan-jalan di sebuah taman tanpa ditemani Andreas. Hal ini sebuah kesempatan emas bagi Galih untuk membawanya pulang. Namun kedatangan Galih kali kedua ini, lansung diketahui oleh Nada. Dengan sikap marahnya, Nada menolak keinginan Galih tersebut. Galih berusaha tenang dan mencoba dengan berbagai cara. Nada lari dengan sekencang-kencangnya meninggalkan Galih. Terjadi kejar mengejar antara Nada dengan Galih. Andreas datang ke tempat taman dimana Nada berada, namun sosok yang dicarinya tidak ada. Andreas bingung, dia mencari- cari dan memanggil-manggil Nada. Tidak ada sahutan. " Celaka. . . " Andreas bergumam lirih. Spontan dia lari meninggalkan taman itu. Andreas yang tahu dimana Nada berada, langsung berlari menuju ke tempat tersebut. Benar, ternyata Nada berada dalam ruangan dimana dia disembunyikan oleh Andreas. Andreas mendapati sosok kekasihnya sedang dalam bahaya. Kontan Andreas mencegah perbuatan Galih dengan cara memukul Galih dari belakang. Kembali Andreas berkelahi dengan Galih. Kali ini Galih sangat yakin bahwa misinya akan berhasil. Segala cara Galih keluarkan untuk mengalahkan Andreas, namun bukan berarti Galih ingin membunuhnya. Benar saja, tubuh Andreas kini terjatuh dengan mulut penuh darah. Dengan sekuat tenaga, Andreas berusaha untuk bangun namun sakit di dadanya membuat Andreas tidak bisa mengangkat tubuhnya. Nada menjerit tidak terima, dia menangis menghampiri Andreas yang terjatuh. Nada marah, dia menghampiri Galih dan memukulinya, namun Galih tidak membalas sedikitpun. Galih mengatakan bahwa kedatangan dia sebenarnya hanyalah ingin menyelamatkan Nada, tidak ada niat sedikitpun untuk membunuh Andreas. Tak lama kemudian Andreas menghilang. Nada makin menjerit dan meronta-ronta dari genggaman Galih. Karena kelelahan, maka Nada pingsan. Kesempatan Galih untuk segera membawa pulang Nada.
Sekembalinya Nada di dunia, bukannya sadar tetapi dia semakin kalap. Dia terus menjerit dan memanggil Andreas. Semua barang yang ada di dalam kamarnya habis dibantinginya. Tentunya hal ini membuat kedua orang tuanya semakin bingung. Bahkan yang dilakukan Nada terhadap kedua orang tuanya adalah tega untuk memukulinya. Nugroho kehabisan akal, dia memasung dengan cara mengikat rantai pada kedua tangan dan kaki Nada yang diikatkan di ranjangnya.
Hari demi hari wajah Nada semakin pucat, rambutnya acak-acakan. Dia meronta-ronta berusaha untuk melepaskan rantai yang mengikat di kedua tangan dan kakinya. Nada semakin kacau. Terkadang Nada menangis, terkadang Nada menjerit memanggil Andreas, bahkan Nada tertawa. Keadaan ini semakin membuat kedua orang tuanya sedih. Nada tertawa seolah dia sedang bercanda dengan Andreas, lalu beberapa jam kemudian dia marah seolah sedang bertengkar dengan Andreas. Kejadian ini membuat kedua orang tua Nada memutuskan untuk membawa nada ke rumah sakit jiwa untuk mengetahui keadaan nada yang sebenarnya.
Di atas kursi roda rumah sakit, Nada terus meronta-ronta ingin bertemu dengan Andreas. Bahkan sempat seorang sustrer diajak bercanda, " Sus, tuh cowok saya. . . (tertawa), namanya Andreas. . . (tertawa)." Suster membawa Nada masuk ke dalam ruang rawatnya. Suster mengangkat tubuh Nada ke ranjang, waktunya Nada untuk tidur siang. Tak lama kemudian sosok Andreas datang, dia berdiri di depan jendela ruangan Nada dirawat. Andreas memandangi Nada, lalu air mata jatuh ke pipi Andreas. " I Love You, Nada. . . " " Goodbye, Baby. . . " Andreas pergi menghilang meninggalkan Nada selamanya. Tidak lama Andreas menghilang, Nada menoleh ke arah jendela dimana Andreas tadi berdiri. Kemudian dari mulut Nada sangat lirih mengeluarkan kata-kata, " Andreas. . . Andreas. . . !!! " Tak lama kemudian mata Nada terpejam bersamaan dengan mengucapkan kata-kata yang terputus-putus, " I Love You. . . " Nada pun tertidur nyenyak dalam perawatan rumah sakit jiwa. . . .