Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Saya tidak ganggu Nueva. Kau jangan asal tuduh! Kau tidak mau dengar saya punya bicara e! Kau langsung serang saya" Atas tuduhan mengganggu Nueva, kembang kampung Patipi yang juga tunangannya, Atar terancam hukuman sumpah siput. Sumpah adat itu dipercayai bakal memunculkan siput-siput yang menggerogoti jantung dan otak Atar hingga ia mati membusuk. Juga yang akan membuat nama Atar membusuk didalam ingatan masyarakat Patipi. Atar memutuskan pergi. Kemelut yang begitu tiba-tiba membuatnya tak sempat berpikir. mungkin saja tuduhan itu ada sangkut pautnya dengan status dirinya sebagai calon Kapitan, pemimpin adat tertinggi Patipi. Terdampar di Jayapura, Atar memeluk mimpi baru dikampus Cendrawasih. Ia menantang duka, tapi juga mendapat ujian cinta Aitana, mahasiswi berdarah Portugis-Papua. Setamat kuliah, Atar kembali didera gundah, akankah dia menyodorkan diri pada sidang hukum adat, atau memenuhi tawaran studi ke Leiden? Akankah dia pulang menghadapi sumpah siput, atau berlari mengejar masa depan kariernya?