Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Cerita bermula karena permainan petak umpat di waktu matahari sepenggalahan turun berbelas tahun silam di rumah kakek. Syaukah atau yang kerap disapa Sya, dan lebih senang dipanggil Ni, si Bibliophile itu kehilangan sahabatnya Akmal a.k.a Neul yang tidak kunjung keluar dari umpetannya. Sejak senja di hari itu mereka tidak pernah bertemu lagi. Keduanya menghidupkan kehidupan masing-masing tanpa pernah saling berkabar. Hingga suatu hari Neul yang hendak melanjutkan studi di negara yang mendapat julukan Little Red Dot itu mencoba mencari Ni dan menghubunginya. Keduanya bertemu di peron stasiun siang itu untuk pertama kalinya setelah menghilang dalam waktu yang lama sekali. Ni cukup kaget melihat Neul yang hari itu sudah menunggunya dengan buku di tangannya. Karena setahunya dulu, Neul bukan orang yang mau mengisi waktunya berdua dengan buku. Pertemuan yang Ni duga akan banyak bernostalgia ternyata sibuk membahas buku. Pertemuan yang tidak layak disebut reuni itu juga menghasilkan kesepakatan bahwa mereka akan memperingati tanggal Sebelas Maret sebagai bentuk menolak lupa sejarah Supersemar. Seremoni peringatan Supersemar Cilebut - Marina South itu berlangsung rutin tiap tahun. Ada topik yang sengaja tidak Neul singgung demi menutupi banyak hal, termasuk topik masa kecilnya. Ni yang menyadarinya mendukung itu. Akibatnya banyak topik juga yang tidak tersampaikan oleh Ni. Hingga di suatu sebelas Maret, keduanya secara tidak sengaja bertemu di rumah seorang ahli psike. Dokter Drie, begitu mereka memanggilnya. Ni lebih kaget melihat Neul saat itu dibanding ketika melihatnya di peron. Dokter Drie dan Rumahnya lah yang akan menjadi saksi ketika keduanya akhirnya menceritakan topik yang tidak pernah dibahas itu.