Aluna tidak percaya pada cinta yang datang begitu saja. Ia percaya bahwa menemukan pasangan harus dilakukan dengan strategi—dengan daftar kriteria yang jelas, terukur, dan tidak bisa ditawar. Dari tinggi badan, selera humor, hingga rencana lima tahun ke depan, semua sudah tertulis rapi dalam "Checklist Love"-nya.

Namun, semuanya mulai berantakan ketika ia bertemu Bima.

Bima bukan tipe idealnya. Jauh dari itu. Dia terlalu santai, sering melanggar rencana, dan bahkan tidak memenuhi satu pun syarat dalam daftar Aluna. Seharusnya, Bima adalah tipe pria yang langsung dieliminasi. Tapi anehnya, semakin Aluna mencoba menjauh, semakin sulit baginya untuk mengabaikan keberadaan Bima.

Ketika hati dan logika mulai bertabrakan, apakah Aluna akan tetap bertahan dengan checklist-nya? Atau akhirnya menyadari bahwa cinta sejati tidak bisa dicentang begitu saja?