Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Novel ini diangkat dari kisah Nyata Mansyur Tuharea. SH. MM Sekretaris Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Anak dari pasangan Haji Muhammad Jen Tuharea dan Aminah Tuharea atau Aminah Tahapary yang terlahir pada tanggal 03 Mei 1963 di Desa Tengah-Tengah, Kabupaten Maluku Tengah. Setelah menyelesaikan sekolahnya di SD Negeri Tengah-Tengah, Kabupaten Maluku Tengah pada Tahun 1976, ia pun kembali melanjutkan pendidikkannya di SMP Negeri Tulehu. Akan tetapi, tak selang berapa lama kemudian, ia pindah sekolah ke SMP Negeri Lateri, hingga lulus pada Tahun 1979. Selanjutnya, ia pun melanjutkan pendidikkannya ke SMA Negeri 3 Ambon. Baru kemudian pada Tahun 1982, ia pun kembali melanjutkan pendidikkannya di Fakultas Hukum Universitas Pattimura, Ambon. Akan tetapi, pada Tahun 1986, tepatnya sewaktu ia menginjak Semester ke Tujuh, ia malah memutuskan pindah kuliah ke Fakultas Hukum Universitas Samratulangi, Manado, Sulawesi Utara, hanya karena ingin melanjutkan kuliah sambil merantau di Manado. Dan, sewaktu kuliah di Fakultas Hukum Universitas Samratulangi inilah ia juga turut bergabung dengan organisasi mahasiswa golongan Cipayung, yaitu; Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Walau tidak begitu aktif karena ia bukan menjabat sebagai fungsional organisasi, namun sejak mengikuti organisasi kemahasiswaan inilah, sedikit banyaknya ia mulai memiliki jiwa leadership. Kemudian pada Tahun 1989, ia pun dapat menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Samratulangi Manado dengan menyandang gelar Sarjana Hukum. Awal kariernya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dimulai pada tanggal 1 Npvember 1990 di Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah dengan pangkat golongan III/a. Setelah menjadi seorang PNS, lalu pada Tahun 1991 ia pun memutuskan untuk menikah dengan Rosmana yang lahir pada tanggal 4 April 1962. Dan, satu tahun kemudian, pasangan muda ini dikaruniai seorang anak bernama Sahid P Tuharea yang lahir pada tanggal 2 Mei 1992/ Dam, sekarang ini putranya itu tengah menempuh pendidikkan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiya Makassar. Selang dua tahun setelah menikah dengan Rosmana, ia pun lalu pada Tahun 1993 diangkat untuk menduduki jabatan sebagai Pemeriksa Pembantu Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah. Kemudian dengan dedikasi dan kepribadian yang baik maka Pada tahun 1995 Beliau pun kembali dipercaya untuk menjabat sebagai Pemeriksa Kesehatan Sosial Pada Itwil Kabupaten Maluku Tengah. Atas prestasi kerja dan ketekunannya selama menjadi Pegawai Negeri Sipil yang tidak pernah bermasalah dengan aturan-aturan Kepegawaian yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka pada tahun 1997 sampai dengan 2004 ia pun kembali dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Bidang Perekomendasian Daerah pada Itwil Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Maluku Tengah dengan pangkat golongan IV/a. Karir selanjutnya pun semakin berkembang/ Pada Tahun 2003 Pemerintah Pusat mengeluarkan UU Nomor 40 Tahun 2003, tentang pemekaran wilayah Maluku Tengah guna untuk memperpendek rentang kendali guna mempercepat proses pembangunan di sana. Lalu, dimekarkanlah tiga kabupaten secara bersamaan, yaitu; Kabupaten Kepualaun Aru, Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kabupaten Seram Bagian Barat. Pada saat pemekaran wilayah inilah Mansyur Tuharea lalu dipindah-tugaskan di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan menjabat sebagai Kepala Bawasda. Dan, baru mulai Tahun 2007 ia pun dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Daerah di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), hingga sekarang. . .
Biografi yang dikonsep dalam sebuah novel jarang sekali ada di sini. Meski saya tidak tahu siapa tokoh yang sedang dipaparkan, narasinya sungguh 'mengajak' saya untuk mengenalinya. Di tahun politik nanti, jika bosan melihat sosok-sosok yang bermunculan dalam biografi, silakan baca ini. Tokoh ini akan menyegarkan tahun-tahun politik yang begitu menjemukan.