Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Pernahkah Anda merasa dunia bergerak terlalu cepat, tapi hari Anda justru makin lambat? Atau melihat seseorang di desa tertawa lepas di tengah keterbatasan, sementara orang di kota gelisah meski punya segalanya?
Inilah yang saya rasakan saat memperhatikan perbedaan mencolok antara pola pikir masyarakat desa dan kota. Bukan soal siapa yang lebih maju atau tertinggal, tapi tentang cara menjalani hidup - cara melihat waktu, nilai kebersamaan, bahkan bagaimana memaknai "cukup".
Buku ini lahir dari keingintahuan dan kekaguman saya pada kebijaksanaan lokal yang selama ini justru dilupakan oleh dunia yang katanya serba modern dan maju. Kita seringkali mengukur kemajuan lewat angka dan teknologi, namun lupa bahwa keseimbangan, ketenangan batin, dan relasi manusia tak bisa dibeli dengan gaji tinggi atau gelar akademik.
Di desa, saya melihat gotong royong bukan sekadar aktivitas, tapi filosofi hidup. Saya menyaksikan bagaiman rasa syukur lebih penting daripada ambisi. Di kota, saya belajar tentang efisiensi dan kerja keras, tapi kadang juga kehilangan arah, karena hidup serasa hanya mengejar tanpa pernah berhenti bertanya: "Untuk apa semua ini?"
Melalui ebook ini, saya ingin mengajak Anda untuk melihat ulang - bukan untuk menghakimi, tapi untuk memahami. Bahwa mungkin, di balik kesederhanaan desa, tersimpan cara berpikir yang bisa menjadi pelita bagi dunia yang terlalu sibuk ini.