Raisa, Alya, dan Atika—tiga anak muda yang menjalani hidup dengan luka yang tak selalu terlihat. Di balik tawa mereka, ada beban yang dipikul sendiri. Raisa, si keras kepala dan perfeksionis, selalu berusaha terlihat kuat. Tapi di dalam dirinya, ada rasa lelah yang sulit diungkapkan. Alya, si ekstrovert penuh energi, menyimpan kecemasan yang tak pernah ia ceritakan. Sementara Atika, yang tampak paling tenang, justru menghadapi pertarungan terberat melawan dirinya sendiri.

Ketika persahabatan mereka diuji oleh ekspektasi, tekanan sosial, dan trauma masa lalu, Raisa harus belajar menerima bahwa menjadi kuat bukan berarti harus menanggung semuanya sendiri. Mampukah mereka bertahan di dunia yang terus menuntut tanpa henti? Atau justru akan tenggelam dalam perjuangan masing-masing?

Sebuah kisah tentang keberanian menghadapi diri sendiri, "Capek, Tapi Harus Jalan Terus" adalah perjalanan menemukan makna dari ketidaksempurnaan dan menerima bahwa tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja.