Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Dilengkapi dengan foto hasil dokumentasi pribadi, hasil dokumentasi instagram @PondokPutriTebuireng dan beberapa foto hasil jepretan teman yang saya ambil di postingan facebook selama menjadi santriwati di Pesantren Putri Tebuireng)."
Di tengah gemuruh kehidupan pesantren yang penuh tantangan, Aisha, seorang santriwati cerdas yang berasal dari sekolah umum, memutuskan untuk menapaki jalan sunyi di Pesantren Tebuireng. Bagi Aisha, mondok bukan sekadar belajar; ini adalah jihad yang menguji ketahanan jiwa dan semangatnya. Dalam perjuangannya, ia harus menghadapi konflik batin yang mengguncang keyakinan untuk lanjut mondok atau tidak, belum lagi tantangan alam saat Gunung Kelud meletus, dan tuntutan wali santri yang membebani pikirannya. Meski tidak seahli teman-temannya dalam kajian agama, Aisha menemukan bakat terpendamnya dalam menulis. Keberaniannya untuk melawan rasa tidak percaya diri membawanya pada prestasi yang membanggakan—juara lomba menulis tingkat nasional dan mampu membedah buku sebelum kelulusannya. Di antara pelajaran kehidupan dan persahabatan yang erat. Jihad terbesar adalah melawan diri sendiri. Aisha belajar bahwa jihad terhebat adalah melawan diri sendiri dan menjadikan setiap kata sebagai senjata untuk menyebarkan kebaikan. Cahaya di Tanah Tebu adalah sebuah perjalanan inspiratif tentang harapan, persahabatan, dan pencarian makna di balik setiap langkah dalam menuntut ilmu. Bersama Aisha, temukan cahaya harapan di tanah yang penuh perjuangan dan pengorbanan.