Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Seabad berlalu sejak perang nuklir mengakhiri peradaban. Dunia kini bukan lagi tempat bagi kehidupan, melainkan reruntuhan yang kelam dan membusuk. Langit tak lagi biru—hanya abu-abu yang pekat, menelan mentari dalam tirai kabut nuklir yang enggan sirna. Tidak ada warna yang tersisa, hanya bayangan. Kadang, jeritan datang dari kejauhan—ratapan memilukan dari mereka yang telah kehilangan jiwanya. Tangisan bercampur amarah liar, bergaung di antara puing-puing yang membisu. Lita menelusuri jejak kakaknya di dunia yang telah menelan harapan, menempuh perjalanan panjang yang penuh liku dan bahaya. Ia menyusuri kota-kota mati, hutan beku, dan jalanan sunyi yang menggema dengan langkah mereka yang masih hidup dan raungan mereka yang seharusnya sudah tiada. Di setiap persimpangan, ia menemukan dua jenis manusia—mereka yang masih menggenggam kebaikan dan mereka yang telah kehilangan kemanusiaannya. Beberapa menjadi sekutu, memberi harapan di tengah keputusasaan, sementara yang lain melihatnya sebagai mangsa. Setiap hari adalah pertarungan, bukan hanya melawan dingin, kelaparan, dan rasa takut yang terus membayanginya, tetapi juga menghadapi kengerian yang mengintai dalam gelap. Pencarian ini bukan hanya tentang menemukan kakaknya, tetapi juga tentang bertahan hidup dalam dunia yang tak memberi ampun.