Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Rakan terpaksa menjadi anak broken home. Alhasil yang biasanya segalanya didapatkan dengan mudah, malah sekarang kebalikan 90 derajat. Dari Jakarta, Rakan terpaksa harus tinggal di kampung. Dititipkan di rumah nenek juga menjadi mimpi terburuknya. Tinggal jauh dari daerah perkotaan. Tempat wisata aja nggak ada, apalagi mall. Ibunya berjanji akan menjemputnya jika ibunya telah mendapatkan pekerjaan. Hari-hari ia jalanin dengan berat. Apalagi tiap hari ketemunya pecel buatan Nenek mulu. Bosan. Aroma daun sirih yang timbul dari badan Nenek juga membuatnya risih. Selama di kampung neneknya, ia bertemu dengan seorang sahabat yang bernama, Idhang. Tapi, Rakan tak pernah tahu rumah Idhang berada, bahkan setelah Idhang pergi tanpa bilang sepatah katapun. Adapun dia akan muncul secara tiba-tiba dengan tubuh yang serba basah. Rumah nenek juga tampak angker dan kumuh. Pernah ia mendapati hantu di dekat kamar mandi. Itulah salah satu alasan Rakan tidak betah tinggal disana. Siapakah hantu itu? Lalu kenapa Idhang kadang muncul, kadang hilang? Kapan Ibu datang menjemput? Kapan ia bisa membeli mainan kesukaannya? Kapan ia bisa bersekolah lagi? Dan apa yang membuat Rakan selalu merindukan bumbu pecel lele sampai saat ini?
Bagi yang tinggal dan dibesarkan di rumah Nenek, jangan mewek baca cerita ini ya~