Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Dilematis adalah pilihan kata yang cocok untuk menggambarkan masa kecil Fajar. Dia menyandang nama Kemas, gelar bangsawan Palembang yang dia peroleh dari abahnya, tetapi juga mewarisi rambut merah dari ibunya yang merupakan keturunan Belanda. Ditambah dengan kondisi keluarganya yang berantakan dan limbung karena perceraian, masa kecil Fajar menjadi sulit. Fajar tumbuh menjadi anak laki-laki yang penyendiri, pembingung dan rendah diri.
Sampai suatu ketika, dia menjalin hubungan pertemanan yang ajaib dengan Dian, sosok teman masa kecil yang memperkenalkannya dengan aktivitas menulis buku harian. Persahabatan unik itu hanya berumur satu tahun, karena Dian pindah sekolah ke Bandung saat kelas 4. Dian menghadiahi Fajar sebuah buku catatan kosong yang kelak akan menjadi buku harian Fajar, media writing therapy Fajar sembari dia berusaha tumbuh menjadi manusia yang normal.
Tujuh tahun setelahnya, Fajar bertemu dengan Dahlia, sosok siswi pindahan yang elusif dan sangat mirip dengan Dian. Mungkinkah Dahlia adalah Dian? Usaha Fajar untuk menjawabnya ternyata menyeret Fajar ke dalam problematika khas remaja SMA, mulai dari cinta segi lima, perhatian yang tidak diharapkan dari Tara, persaingan akademik, gesekan jurusan IPA - IPS, pertarungan memperebutkan kursi Ketua OSIS hingga terakhir, Fajar harus berhadapan dengan Dewa, sosok yang sudah merundungnya sejak SMP.
Kemana semua ini akan membawa Fajar? Apakah sejak awal Dian memang karakter yang nyata, atau sebenarnya hanya karakter utopis yang Fajar ciptakan sendiri untuk mengatasi kesepiannya?