Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Kara Mustafa, seorang lelaki yang hidup dalam kebencian dan ketidakadilan keluarganya. Hal itu nyaris membuat dia membenci ibunya sendiri. Setelah melunasi hutang keluarga dan kematian sang ibu, ia memilih berhenti dari pendidikannya dan pergi menuju pulau Jawa. Selain faktor ekonomi dan mencari tahu mengapa hidup tidak adil terhadap dirinya, patah hati juga menjadi alasan mengapa ia harus pergi. Aisyahatul Mirfa, perempuan yang paling berjasa dalam hidup Kara, sekaligus yang paling mematahkan keyakinan yang dimiliki Kara. Untuk menyambung hidup, Kara bekerja di toko baju anak- anak bersama dengan Zainal, sahabatnya sewaktu masih berstatus mahasiswa. Di tualang panjang inilah Kara menemukan jawaban dari semua pertanyaan yang ada di dalam kepalanya selama ini. Bertahun berlalu, Kara kembali pulang ke kampungnya, Aia Tabik, Sumatera Barat. Dengan tabungan yang dia miliki, dibangunnya sebuah kedai kopi. Dengan kelancaran rezeki yang Allah beri terhadap dirinya, ia pun mewujudkan satu mimpinya yaitu membangun acara amal. Ketika acara amal telah diadakan, Kara bertemu dengan Mirfa yang telah mengusirnya ketika wanita itu berada di rumah sakit karena mengalami kecelakaan. Tetapi bukan untuk cinta sepasang kekasih mereka bertemu, melainkan di dalam acara amal yang diadakan Kara, ada satu orang wanita tua kumuh, yang ternyata adalah ibu Mirfa yang baru saja keluar dari penjara karena menabrak suaminya sendiri.