Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Selamat. Puluhan papan bunga ucapan selamat atas pernikahan Briptu Andika dan Briptu Nagita itu, berjajar rapi di pelataran gedung convention centre. Gedung termewah di Kota Banjar, tempat Briptu Andika dan Briptu Nagita ditugaskan.
Para rekan kerja dan kolega, berbondong-bondong datang ke acara pesta, demi memberikan ucapan selamat.
Sejak resmi mempersunting Briptu Nagita, Briptu Andika berjanji akan berusaha membahagiakan istrinya itu.
"Git. Aku janji, setelah kita punya anak nanti, aku akan jadi bapak yang baik. Jadi suami yang baik, dan jadi pacar yang baik, buat kamu." kata Andika, dengan rayuan mautnya itu.
Maklum, status mereka masih jadi pengantin baru. Ya...baru tiga hari, kala itu. Tentu saja, dengan status pengantin baru itu, hanya hal-hal yang manis, yang muncul di hadapan mereka.
Seiring berjalannya waktu, Briptu Andika dan Briptu Nagita, dikaruniai seorang putri cantik, yang diberi nama Hana.
Setahun kehadiran Hana di dunia, semua masih baik-baik saja. Briptu Andika masih waras, dengan tugas-tugasnya sebagai seorang ayah.
Namun, semua berubah seratus delapan puluh derajat, ketika Briptu Nagita mengatakan bahwa dirinya hamil lagi untuk yang kali kedua.
Mendengar itu, Briptu Andika sedikit panik. Seketika, dia berpikir, bebannya sebagai seorang suami, semakin berat. Tapi, apa boleh buat. Semua harus dia jalani, dan berusaha menerima dengan lapang dada.
"Tenang Ma. Nanti Papa akan cari usaha tambahan buat biaya anak-anak kita. Terutama untuk calon si jabang bayi yang ada di perut mama ini. Apapun itu, akan papa usahakan, biar kalian semua bahagia." celoteh Briptu Andika di depan sang istri.
Mendengar itu, Briptu Nagita bahagia luar biasa. Bersyukur, karena memiliki suami paket komplit seperti Briptu Andika.
Namun, siapa sangka dibalik tekad dan semangat Briptu Andika yang membulat itu, ada niatan buruk di benaknya.
"Aku harus berhasil memenangkan permainan game online. Nanti kalau aku menang sampai ratusan juta, aku janji bakal berhenti main game itu. Janji, aku akan taubat," gumam Briptu Andika, penuh keyakinan.
Tapi, siapa sangka, Briptu Andika tewas di tangan istrinya sendiri, Briptu Nagita.
Sekarang, yang ada hanya tinggal penyesalan seumur hidup, di balik jeruji besi.