Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Langit di kota Jakarta pada tahun 1998 begitu kelam dan suram. Peristiwa-peristiwa yang melanggar moralitas terjadi tanpa henti. Dalam suasana krisis ekonomi dan perjuangan politik, Indonesia terhanyut dalam kegelapan yang tidak pernah mengenal kata damai. Namun, di tengah kekacauan tersebut, Tina Hayar, seorang gadis apatis, hidup dalam kehampaan yang mengisolasi dirinya. Ia hanya mengenal dua tempat di Jakarta: tempat kerjanya dan kos-kosan tempat ia tinggal. Sementara teman-temannya terlibat dalam demonstrasi dan orasi untuk kesejahteraan buruh, Tina memilih untuk tidur pulas di kamar kosnya. Namun, kali ini Tina tidak bisa lagi mengabaikan semua itu. Kerusuhan merajalela, memperlihatkan sisi paling tergelap dari manusia. Toko-toko milik etnis Tionghoa terbakar, tindak kekerasan dan penindasan merajalela di mana-mana, termasuk kasus pemerkosaan yang mengerikan. Secara tak sengaja, Tina menyaksikan adegan pemerkosaan tersebut di tengah kerusuhan. Namun, ketakutan memegang kendali atas dirinya dan dia memilih melarikan diri, tanpa menolong korban tersebut. Sejak saat itu, Tina tidak bisa hidup dengan damai. Rasa bersalah terus menghantuinya, dan teriakkan permintaan tolong dari korban pemerkosaan tersebut selalu menghantui pikirannya. Suatu hari, seorang pria muncul di perusahaan tempat Tina bekerja, mengenakan almamater berwarna kuning. Ternyata pria itu adalah adik dari korban pemerkosaan tersebut. Pria tersebut, bernama Langit, sedang mencari saksi untuk mengungkap kebenaran atas kasus kakaknya. Tina dihadapkan pada pilihan sulit antara mengabaikan semuanya atau mengubah arah hidupnya.