Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Nanti kalau Mak udah punya uang, kita pergi melihat laut dengan adik-adikmu."
Lukman kecil mengangguk senang, meski ia tahu bahwa itu hanyalah sebuah janji yang nyaris mustahil untuk ditepati. Namun Lukman sadar, bukan Emak yang tidak mau membawa mereka pergi, melainkan karena tidak ada uang.
Jangankan untuk liburan walau hanya sekedar melihat laut, biaya hidup sehari-hari saja tidak cukup. Emak harus berhutang kesana kemari karena upah yang Emak dapat dari mencuci pakaian di rumah Pak Darman tak cukup.
Bukan hanya Lukman, kelima adiknya yang masih kecil-kecil juga butuh makan. Apalagi sejak Bapak menganggur dan sibuk berjudi, satu-satunya yang mencari nafkah hanya Emak.
Ya, tapi itu cerita lama, 25 tahun yang lalu. Sekarang Lukman dan adik-adiknya telah sukses. Mereka bisa memberikan apapun yang Emak inginkan, termasuk pergi melihat laut bersama-sama. Namun keadaan sudah berubah, bukan karena Emak sudah tiada, melainkan karena Emak yang harus hidup di penjara.