Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Kalau boleh berhiperbolis, itulah yang Radella Editha rasakan selama beberapa bulan terakhir ini. Saat semua mimpi dan harapannya bersama seorang Yoga Dion Eryawan pupus di tengah jalan, ia merasa ada lubang besar yang menganga di dalam hatinya.
Semuanya mungkin tidak akan sesakit ini bila yang menyebabkan hubungan mereka kandas adalah mereka sendiri──Radel yang salah, atau Yoga yang salah, atau mereka berdua yang salah. Tapi nyatanya, yang melahirkan luka di hati Radel adalah seorang Pramana Abimanyu──lelaki dingin yang adalah anak dari sahabat karib ayahnya. Karena Pram, semua angan Radel akan masa depan yang ingin dibangunnya bersama Yoga menjadi hancur.
Dari titik itu, Radel membenci Pram. Ia marah pada lelaki itu. Ia menyalahkannya. Karena bagi Radel, memang seperti itulah seorang Pram. The bad one.
Hingga suatu ketika, Yoga kembali ke dalam kehidupan Radel dan menumbuhkan kembali semua harapannya ke permukaan. Semuanya terasa sempurna. Sangat sempurna. Radel bisa merasakan kebahagiaan lagi.
Namun pada akhirnya, kesempurnaan itu luluh lantak begitu saja. Radel berada di persimpangan. Haruskah dia tetap mendamba Yoga, dan berkeras untuk membenci Pram yang justru semakin dalam masuk ke hidup Radel?