Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Andara Senja, sebagai seorang penikmat senja. Dirinya harus merelakan keindahan senja sore itu menjadi kelabu. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, sang ibunda harus menginap kembali di rumah sakit. Bahkan lebih intensif, di ruang perawatan HCU (High Care Unit).
Jarak ratusan kilometer tak mungkin untuk dirinya segera menghampiri ibunda tercinta. Terlebih kondisi kehamilannya yang akan memasuki trisemester ketiga. Sang imam, Samudera Bakti, memintanya bersabar. Menunggu hingga jadwal keberangkatan kereta yang telah mereka pesan jauh sebelum kondisi ibunda memburuk.
Senja mulai gelisah. Menunggu terlalu lama membuatnya semakin resah. Perang batin mulai menghampiri. Beragam kalimat perumpamaan mulai mencuat. Memenuhi isi pikirannya. Ia sadar dan paham betul, konsekuensi dari pilihannya menikah. Namun, saat gejolak batin menghampiri, ia kalut.
Samudera Bakti, dosen muda yang energik dan penuh ide untuk membuat penelitian. Harus lebih berhati-hati dalam bertutur kata. Pasalnya sang istri, Andara Senja, terlalu peka dalam setiap aksara yang keluar dari mulutnya. Ditambah keadaan ibunda Senja yang naik turun selepas puterinya itu dipinang olehnya.
Asam manisnya bahtera rumah tangga telah menghampiri selepas berlayar ke tengah samudera. Namun, hal terberat bagi keduanya adalah dalam urusan berbakti. Bagi senja, haruskah dirinya memilih untuk lebih berbakti pada orang tua atau suaminya? Sedangkan bagi Bakti, tak bisa kah Senja lebih berbakti pada dirinya dan mengerti posisinya?