Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Ada banyak penyebab kematian di dunia ini dan salah satu yang paling mengerikan adalah: karena kesepian.
Jika sudah tua, kau akan tahu bagaimana hal itu terjadi. Kau sendirian, duduk termangu di beranda rumah sambil mendengarkan lagu-lagu lama. Lagu-lagu itu membuatmu bersedih, lalu meneteskan air mata, walaupun sebenarnya meneteskan air mata adalah sesuatu paling klise dan paling naif untuk menjelaskan kesedihan.
Di waktu-waktu tertentu, kau mengamati rambutmu lewat cermin: tampak putih dan kusut dan mulai rontok satu per satu. Wajahmu keriput dan timbul bercak-bercak hitam kecokelatan dan tampak melumer seperti karet kepanasan. Kau berpikir, alangkah bahagianya jika saja kau mati muda.
Kau kesepian. Kau sendirian. Kepadamu, orang-orang sudah tidak punya kepercayaan. Dan karena terlalu banyak beban di kepalamu, termasuk karena pedihnya kamu hidup di masa lalu, termasuk pula karena mimpi-mimpi buruk dan pikiran-pikiranmu yang mengerikan, kau berkali-kali mencoba bunuh diri. Meski, berkali-kali juga percobaan itu gagal. Dan pada keputusasaanmu yang paling puncak, kau membiarkan dirimu terseret ombak, mengambang, tak berdaya meski tetap hidup, dan akhirnya menemukan satu jalan yang paling memungkinkan untukmu berbahagia....
Nyaris tanpa percakapan, namun setiap kata yang mengalir mampu memberikan luka yang sama sebagaimana setiap pembaca dijadikan karakter utama dalam kisah ini. Usaha penulis untuk tidak memberikan jarak antara pembaca dan karakter telah berhasil.
Ringan, singkat, padat, jelas namun memberikan kesan yang amat mendalam. Penuh akan makna untuk terus berempati pada kehidupan sesama. Bagi kamu yang sedang mencari novel tentang kehidupan, yang satu ini bisa menjadi salah satu bacaan kamu.