Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Ini kisah tentang dua rumah yang berbeda. Yang pertama tentang seorang anak perempuan tinggal berdua dengan ayahnya setelah ibunya tiada karena sakit. Yang kedua tentang sepasang suami istri paruh baya yang hidup berdua sambil menunggu yang dinanti-nanti. yaitu melaksanakan ibadah Haji.
Yang pertama, Ola dan Ayahnya pelan-pelan mengurus dokumen ibunya. Khususnya dokumen mengurus penggantian haji ibunya. Ola diamanahkan membadalkan haji ibunya. Selanjutnya mereka pergi berdua ke kota kabupaten tempat mendaftar. Selama itu, Ola perlahan mengetahui sifat ayahnya tak jauh sama dengan dia. karena itu dia semakin merindukan ibunya. Dan semangat hidupnya hilang karena ibunya telah pergi hingga dia memupuk kerendahan dirinya dan rasa bersalahnya juga segudang pikiran yang membuatnya menjadi bukan dirinya lagi.
Dia juga merasa komunikasi dengan Ayahnya semakin longgar dan salah paham sehingga dia memikirkan kembali apa arti hidup. Apalagi jejak-jejak ibunya masih ada menambah kenangan yang terus terputar kembali. Akhirnya dengan tamparan keras ke dirinya, dia mencoba bangkit dan menjaga satu-satunya orang tuanya yang masih hidup. Ayahnya sendiri.
Kedua, tentang sepasang suami istri yang bahagia karena akan naik haji tapi ditunda karena pandemi. Mereka melaluinya dengan kesabaran dan percaya tahun depan akan naik haji. tapi, musibah datang menghampiri mereka. Sampai mereka memutuskan akan menggunakan tabungan haji yang sebenarnya sudah lunas untuk kondisi anaknya. Tapi tak jadi karena anak-anaknya telah sadar bertanggung jawab.
Tak disangka, kondisi sang suami tiba-tiba memburuk akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit, suami diisolasi. Tak lama sang istri menyusulnya. Selama itu, mereka tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Mereka mungkin tak akan naik haji tahun depan.
Ini tentang salah satu dari sekian banyak calon jemaah haji yang tertunda keberangkatannya. Tentang rasa menerima dan lapang dada akan takdir yang menyertainya. Serta harapan dan was was yang menyelimuti benak mereka. Demi memenuhi panggilan yang Maha Kuasa untuk menunaikan ibadah Haji.
(Cerita ini murni fiksi. Jika ada kemiripan maka hanyalah kebetulan semata.)