Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Apakah ini artinya Emma kalah, Jusuf?" Pertanyaan Emma menusuk batinku. Aku pilu. Mata bening Emma basah. Angin sore mendadak terasa sangat dingin. Cahaya matahari dari barat jatuh di wajah Emma. Dukanya semakin terlihat.
Emma tidak pernah punya gambaran tentang wanita yang diamdu. Sejak Bapak memilih tinggal di rumah keduanya, Emma sering terlihat merenung, tertunduk lesu. Ketika langkah Bapak semakin jarang terdengar di rumah kami, Emma semakin sendu. Namun, Emma tak membairkan dirinya terlalu lama disiksa rindu. Dia segera berjuang untuk bangkit, menjadi wanita yang mandiri. Emma adalah perjalanan keberanian. Ada sosok yang kokoh dalam dirinya yang bertumpu. Maka, kini, aku akan bercerita tentang dia, ibuku. Emma-ku, Athirah. Perempuan indah yang mengajarkan aku tentang hidup .... Sesuatu yang tak perlu kau takutkan jika kau tahu makna kebenaran ....