Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
K-A-L-A-M-U-N. Inilah pesantren berkah. Pesantren dimana kami mengenal ilmu agama. K-A-L-A-M-U-N. Inilah tempat yang tenang. Tempat dimana kami belajar nasehat-nasehat kehidupan. I-N-D-O-N-E-S-I-A. Terima kasih telah mengajari kami persatuan. Pesantren kami memang terpencil tapi rasa nasionalisme kami jangan ditanya. I-N-D-O-N-E-S-I-A. Terima kasih telah mengajari kami kebersamaan. Pesantren kami memang tidak dikenal tapi jiwa patriotisme kami jangan diragukan. K-A-W-A-N. Kamilah anak pesantren yang jauh terpencil. Kamilah anak pesantren yang mencintai Indonesia. Kamilah anak pesantren yang berjuang mati-matian melawan nasib. Kamilah anak pesantren yang akan meneruskan perjuangan bapak-bapak pendiri bangsa. I-N-D-O-N-E-S-I-AAAAAAA. Kami datang untukmu. Sambutlah kami. I-N-D-O-N-E-S-I-AAAAAAA. Kami berjuang untukmu. Izinkan anak pesantren ini mencintaimu. Anak pesantren adalah bagian darimu, bukan? Kawan. Lihatlah kami sekarang. S-u-k-s-e-s. Kamilah anak pesantren yang belajar di sekolah sederhana. Anak pesantren yang berusaha menyalakan lampu kecil di dalam hati. Anak pesantren yang terus berjuang dan berjuang demi menggapai impian. Jika kalian mencintai hasil maka cintailah proses. Jika kalian mencintai kemenangan maka cintailah perjuangan. Rangkaian kata itu yang selalu membangunkan jiwa kami dari lelapnya kemalasan. Butiran kata itulah yang mengangkis kami dari derita kebodohan. Sederet kata itulah yang diucapkan oleh guru kami. Pahlawan kami. Kawan. Saksikan masa-masa konyol kami. Masa konyol yang nantinya akan membuka gerbang semangat baru untuk mengenal makna perjuangan. Kami akan membuktikan bahwa tidak hanya anak sekolah negeri yang bisa mencintai Indonesia. Inilah kisah kami, kisah empat orang yang berjuang mewujudkan impian the founding fathers.
Tokoh Utama
Pecengsang Ying
Bautistantin Keritantil
Haphap Khan
Suzukieks
Ki Orbus
Ustad Jawarez
Ustaza Kongkeng
Ode Karibotaktik Pangeran Makna Corang Careng Habitatih