Enam sekawan dengan masalahnya masing-masing. Harsa yang umurnya nyaris melewati limit masih terombang-ambing seperti seorang belia yang dimabuk cinta. Tak ada kepastian dari pujaan hatinya, dan menjadi buah bibir para rekan kerja dan tetangganya karena belum menikah.

Fyneen yang berjanji untuk tidak mengumbar-umbar uangnya, tapi begitu putrinya berumur empat tahun agaknya sikap borosnya mulai kambuh yang menjadi awal mula retaknya pernikahan.

Angelina si paling lihai menyembunyikan masalah keluarganya sehingga terlihat begitu harmonis. Namun, di dalam sana tak seorang pun yang tahu ada kehancuran yang siap menjemputnya, bagaikan daun segar yang gugur ke tanah dipetik secara paksa.

Kayla si paling kesusahan dalam perekonomiannya, ditambah memiliki anak down syndrome. Namun keluarganya adalah keluarga hangat biasa yang tak dibuat-buat meski kehidupan begitu keras.

Anita si paling beruntung memiliki suami yang begitu penyayang, hingga waktu mengarahkan pada pertanyaan yang sudah lama terpendam. Tidakah suaminya bosan seperti dirinya ketika tidak dikaruniai seorang anak? Pertanyaan yang menjadi awal mula redupnya keharmonisan sepasang suami istri.

Dan yang terakhir ada Batari, seolah tak memiliki beban hidup karena terlampau cuek pada dunianya. Tak seperti Harsa, dia bahkan tak perlu repot-repot memikirkan pernikahan di mana usianya semakin hari semakin mendekati limit. Hidupnya selaras dengan air.

Begitu mereka dipersatukan di sebuah acara arisan, semua masalah mereka saling bertabrakan. Seperti delapan planet yang beredar pada porosnya akhirnya saling bertabrakan. Dunia mereka seolah hancur, namun mereka terlalu lihai menyembunyikan wajahnya dibalik topeng, memainkan gimik dengan perannya masing-masing. Namun akan ada hari di mana mereka dituntut mengakui semuanya atau segala sesuatunya bakal kacau balau.