Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Berisi sekumpulan cerpen dan prosa tentang berbagai kegelisahan yang kerap mewarnai kehidupan. Tentang ketakutan, kehilangan, kejujuran, keterasingan, penyesalan yang mengikuti sebuah perpisahan, harapan baru yang tumbuh seiring waktu, dan lain-lain.
---------------------------
Setelah sekian lama mengalihkan diri pada ingar-bingar kesibukan dan melanjutkan kehidupan dengan strategi pura-pura melupakan, ia pikir mimpi malang itu sudah dijemput kematian. Ia ingat saat dulu menutup pintu, mengabaikan ketukan, mengirim mimpi itu hidup-hidup ke kuburan.
Tapi apa ini? Kenapa suara-suara di kepalanya muncul lagi?
Saya baru membaca dua cerita pertama dari kumcer PASAR ORANG-ORANG MATI milik Kak Jauza @alphaorionis dan keduanya benar-benar... luar biasa! 😍 Diksinya manis, penyajiannya terasa "surreal", dan masing-masing kisah mengandung makna kontemplasi. Kemunculan repetisi di ujung Iris sebelum si "saya" terbangun dari mimpi menghadirkan kesan sebuah siklus yang berulang. Pernyataan "mereka pernah dekat, meski hanya jasad" menjadi sebuah penutup yang mengagumkan. Lalu, pada cerita kedua, bagaimana si "aku" memanusiakan pohon-pohon dan binatang... terasa sekali nuansa magis dari cerpen ini. Maka, tidak terlalu mengherankan ketika (saya) mendapati catatan kaki yang menerangkan tentang cerpen ini. Secara ringkas: diksi manis dan tepat guna, cara bertutur mengalir seperti air sungai yang tenang dan melenakan, dan mengandung makna kontemplasi yang dalam. Selengkapnya bisa dibaca di timeline saya. Tetap bersemangat, Kak! ❤️
