Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Dalam berbagai suku di Indonesia pasti setiap orangtua ingin melihat anak-anaknya menjadi orang yang berhasil dan membanggakan bagi nusa dan bangsa. Dalam Novel ini ditulis judul dengan bahasa batak yaitu Anakkon Hi Do Hamoraon Di Au yang artinya Anakku adalah kekayaan bagiku. Demi kehidupan sang anak yang lebih baik, sang orang tua pun rela hidup bersusah payah. Sebab anak adalah lambang kekayaan sesungguhnya dalam sebuah kehidupan.
Judul novel juga merupakan sebuah lagu Batak populer yang diciptakan oleh komponis Batak bernama Nahum Situmorang. Isinya adalah bahwa pendidikan anak itu yang paling utama. Lewat pendidikan sang anak, diharapkan tidak hanya berhasil atau sukses dalam kehidupan namun juga memiliki akhlak yang mulia. Orangtua harus bekerja keras dan mengesampingkan hal-hal yang kurang penting dalam kehidupan seperti barang mewah, ataupun berpelesiran untuk lebih mengutamakan pendidikan sang anak agar dapat menuntut ilmu setinggi langit.
Generasi muda Bangsa Indonesia saat ini harus menghargai perjuangan orangtua dalam menyekolahkan anak-anaknya. Jangan mau tergerus oleh perkembangan zaman arus globalisasi yang semakin canggih yang membuat dirimu tidak menghargai kerja keras orangtuamu. Gunakanlah perkembangan zaman yang canggih untuk kemajuanmu yang positif. Bergunalah bagi nusa dan bangsa sehingga orangtuamu bangga dengan perjuangannya yang tidak sia-sia, sebab anak adalah kekayaan yang tidak ternilai bahkan melampaui harga emas yang murni.
Dalam novel ini menceritakan sebuah kisah hidup keluarga Pak Gustaf dan Ibu Hasoloan yang dikaruniai tujuh orang anak. Keluarga Pak Gustaf tinggal di Marihat Sibiak Pematangsiantar provinsi Sumatera Utara. Pak Gustaf tidak mempunyai banyak sawah seperti orang-orang yang ada di kampungnya. Pak Gustaf dan Ibu Hasoloan tetap mengucap syukur dalam segala hal yang diberikan Tuhan kepada keluarganya.
Bagaimanakah kisah perjuangan Pak Gustaf dan Ibu Hasoloan dalam memperjuangkan dan mendidik ketujuh anaknya ?