Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Bagoes, seorang pekerja yang bekerja di rumah tuannya, pada tahun 1930 di Batavia. Tiba-tiba saja, terbaring di ruangan serba putih yang sangat terang. Lelaki itu melihat tangannya. Ia bingung, mengapa tangannya ditusuk dengan benda yang tak ia ketahui sebelumnya. Bagoes pun juga menengok ke arah kirinya. Lelaki seumurannya, sedang tertidur sambil mendengkur di sebuah kursi panjang. Pakaian lelaki itu sangat aneh. Benar-benar aneh. Ia tak pernah melihat pakaian yang dikenakan sebelumnya. Ia semakin bingung dengan situasi ini. Apalagi, di samping kanannya terdapat sebuah kotak menyala yang berbunyi mengikuti setiap detak jantungnya. Ini benar-benar tak bisa diterima oleh akal sehatnya.
Seingatnya, terakhir kali, Bagoes selalu berada di jenggala yang amat luas. Hanya pohon rindang dan burung-burung yang menemaninya. Bagoes tak tahu mengapa ia bisa berada di ruangan ini. Memori lelaki itu, hanya teringat dengan janjinya kepada seorang perempuan untuk bertemu dengannya di pantai pada sore hari. Selebihnya, Bagoes benar-benar tak tahu. Hidup panjang di jenggala itu, membuatnya berpikir bahwa ia sudah mati. Namun, saat Bagoes bertemu dengan laki-laki yang sedang mengadu tentang kehidupan konyolnya di jenggala waktu itu, membuat Bagoes tiba-tiba saja terbaring di ruangan ini.