Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Pertemuannya dengan seorang anak laki-laki bernama Altar, membuat hatinya terasa hangat dan selalu ingin tahu tentangnya. Ia tak mengerti, kenapa tiba-tiba ingin selalu bertemu dengan Altar? Regi hanya bingung, kenapa wajah Altar terasa mirip dengannya? Bukan hanya wajahnya, tapi namanya pun sama. Awalnya, Regi hanya menganggap itu kebetulan.
Namun, anggapannya itu berubah. Ketika suatu hari, ia melihat Altar bersama dengan perempuan dimasa lalunya. Yang membuatnya terkejut adalah ketika Altar menyebut perempuan itu, Bunda.
Jika perempuan itu adalah bundanya, itu artinya Altar adalah anaknya. Karena 5 tahun lalu, perempuan itu mengaku tengah mengandung anaknya.
Sejak hari itu, perasaannya bercampur aduk. Senang, sedih, dan juga menyesal. Ia senang karena ia kembali bertemu dengan orang yang selama 5 tahun ia cari. Tetapi, ia sedih ketika perempuan itu terus menghindar dan mengusirnya. Dan ia juga menyesal, karena perbuatannya dulu, telah menghancurkan segalanya.
Regi berusaha untuk memperbaiki semuanya, ia sadar akan segalanya. Ia benar-benar menyesal. Ia hanya meminta satu kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Dapatkan ia mendapatkan kesempatan itu?
Menariknya kisah ini adanya kohesi antara dua generasi yang berbeda tanpa efek jomplang. Kejenakaan narasi tidak membuat cerita jadi meleot, cacat cerita dan misleading. Satu contoh cerita yang bukan berlumuran kisah pribadi, dan kendaraan cerita tetap pada titis cerita.