Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sagita adalah seorang gadis cantik, tinggi semampai, memiliki tubuh yang ideal, pintar,berprestasi, dia juga punya suara bagus, dan semua yang di idam-idamkan banyak orang. orang-orang yang mengenalnya secara sekilas mungkin akan mengira hidup Sagita itu sempurna. Tak banyak cewek-cewek dikampusnya iri pada semua kelebihan Sagita. Sagita resmi dipilih sebagai brand ambassador officially dari kampusnya. Dia di seleksi dari sekian banyak mahasiswa di kampusnya, sungguh prestasi yang sangat membanggakan. Dan siapa sangka, gadis yang telah berhasil mematahkan banyak hati ini punya ternyata juga punya cacat dalam hidupnya, tak banyak yang tau bahwa seumur hidup Sagita tinggal bersama orangtua yang bisa dibilang toxic. Orangtuanya memang masih bersama, tapi setiap hari pertengkaran selalu terjadi. Bagaimana rasanya terbangun dari tidur bukan karena alarm tapi karena suara piring pecah yang dilempar sekian kali nya oleh ayah sendiri, itu yang Sagita rasakan. Permasalahan keluarganya semakin hari semakin rumit, Sagita tumbuh dan dibesarkan tanpa kasih sayang membuatnya ikut tumbuh menjadi anak yang pembangkang dan juga kasar. Tak jarang dia ikut terlibat dalam pertikaian orangtuanya, hingga terenggutlah kedamaian dan ketenangan jiwanya. Ibunya yang kerap kali menyalahkan Sagita atas hutang keluarga yang disebabkan karena biaya kuliah Sagita yang tidak lagi ditanggung beasiswa, suasana dirumah Sagita semakin memanas bak neraka semenjak beasiswa Sagita dicabut. Belum lagi ditambah dengan kelakuan Kakak Sagita, yang ternyata sudah menggunakan narkoba selama 8 tahun lebih lamanya. Rumah yang jadi tempat memulangkan lelah tak lagi menjadi yang semestinya, rumah Sagita sudah lama hancur dan rusak. Sampai akhirnya Sagita memutuskan pergi dari rumah karena ayahnya menikah lagi, Sagita berhenti kuliah, dia melarikan diri ke pinggir kota. Dan disana kehidupan baru dimulai, dia menemukan rumah barunya, sebuah hati yang penuh cinta, kehangatan, dan kelembutan. Perlahan-lahan Sagita bangkit dari keterpurukannya, semesta mempertemukannya dengan orang yang tepat. Sagita kembali percaya pada cinta sejati, dia mulai berani membuka diri, berani juga untuk kembali bermimpi.