Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Feminisme membuka pikiran seluruh wanita di dunia. Pandangan tersebut membuat dunia bangun dari tidur panjangnya. Kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan masalah seputar itu terus menerus terjadi di dunia. Tak memandang masa dan zaman, tindakan-tindakan itu takkan pernah bisa dihentikan.
Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki, seorang suami, seorang ayah, sekaligus seorang kakek yang hidup di era 4.0 di mana feminisme semakin didukung oleh semua orang. Orang itu adalah Albert Effendi. Albert mulai menua, ia paham usianya terus bertambah, namun tidak dengan pikirannya.
Albert adalah laki-laki yang menjunjung tinggi martabat wanita, namun Albert jugalah yang paling merasa bahwa dunia selalu memperhatikan wanita sampai ke titik yang paling detail sekalipun. Albert heran mengapa selalu wanita yang perlu diperhatikan lebih? Mengapa tak ada satupun artikel Indonesia yang membahas tentang betapa hebatnya seorang ayah?
Albert yakin bahwa dunia saat ini sedang kelelahan mengurus masalah-masalah wanita sehingga laki-laki tidak lagi dipandang sebagai manusia melainkan penjahat.