Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Aku Dahayu Putri Arimbi. Seorang istri yang merasa tidak pernah diterima keluarga suami karena memiliki banyak perbedaan. Aku bukan dari keluarga kaya, bukan juga dari lulusan minimal sarjana seperti kebanyakan anggota keluarga suami. Aku hanya ... suka membaca dan belajar.
Namun, perbedaan latar belakang ternyata membuat pendapatku sulit diterima bahkan seringkali menancapkan luka yang semakin lebar dan dalam. Meski aku benar, kembali ke pasal satu--aku bukan siapa-siapa. Aku hanya seseorang yang dijadikan istri karena pernikahan terpaksa akibat hamil duluan.
Prinsip keluarga yang begitu keras di keluarga suamiku tidak memberi tempat untuk aku berkembang. Tidak pernah ada yang menganggap pekerjaanku nyata karena hanya berkutat di depan ponsel dan laptop. Kebiasaan introvert-ku membuatku semakin malas terlibat dengan banyak orang di keluarga ini.
Meski aku mengerjakan banyak hal di rumah layaknya pembantu tanpa bayaran, tetap saja kata "Dahayu tidak bekerja juga" akan selalu terngiang. Aku semakin membenci dan semakin benci. Mereka ... juga diriku sendiri.
Menikah bukanlah keinginanku. Jika bukan karena bayi ini, tidak akan mau aku hidup bersama keluarga Mas Win. Aku dan dia ... berasal dari keluarga yang sangat berbeda. Cintaku padanya memaksaku menjanjikan perpisahan. Semua ... untuk kebaikannya.
Mungkin Kak Aldrich lupa bahwa dulu sekali pernah mengajari saya, tapi saya selalu ingat waktu itu. Kekhasan Kak Aldrich adalah menulis gestur dan mimik dengan cukup detail. Menurutnya dulu, hal ini dilatih dari bercermin, lalu menuliskannya. Itu menunjukkan dedikasi Kak Aldrich dalam menulis sebuah cerita. Sama seperti tulisan-tulisan yang lalu, cerita kali ini pun sangat nyaman untuk dibaca dengan narasinya yang mengalir dan terasa natural; saya sebagai pembaca sampai bisa merasakan emosi penulis di dalam cerita ini. Sukses, Kak.