Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Unaisil santriwati terpandai di tingkat Aliyah, pesantren di Kota Gajah, Metro. Tetiba harus menerima kenyataan pahit, berbesar hati meninggalkan dunia pesantren. Terpaksa menanggalkan setatus kesantriannya, demi membela keluarganya.
Ibunya menjadi TKW sejak ia berusia 10 tahun dan tidak pernah berkirim khabar. Ayahnya terjerat kasus korupsi di sebuah bank dan bunuh diri di dalam penjara tak lama kemudian. Meninggalkan beban utang untuk keluarga yang tidak sedikit.
Kakaknya, Sila pun gagal membangun rumah tangga. Sang suami meninggalkannya. Membawa semua barang berharga. Sila, keluarga satu-satunya kini, menderita gangguan jiwa, setelah peristiwa mengenaskan dialaminya. Diperkosa saat pulang dari kerja, justeru oleh bosnya sendiri, dan usaha membela diri tak mampu menyelesaikan masalahnya. Sementara keponakannya sakit keras. Butuh biaya besar untuk berobat. Inilah asalan yang membuat Unaisil mengambil alih beban keluarga, membiayai Kakak dan ponakan semata wayangnya. Alasan yang disembunyikan dari komunitas pesantren.
Di sisi lain, Ardhan, di tengah kesibukan menyiapkan diri masuk perguruan tinggi, tak bisa tinggal diam. Lebih-lebih saat ia melihat sesosok gadis santri berprestasi yang lama menghilang dari pesantren, itu tetiba terlihat keluar masuk terminal, bergelantungan di atas angkot. Melepas jilbabnya. Santri lain melihatnya, tanpa jilbab larut bekerja malam di sebuah kafe.
Ardhan tak habis pikir. Gundah. Apalagi ia mengenal santriwati yang menghilang misterius itu sebagai adik kelas "istimewa" yang banyak dibicarakan karena kecerdasannya. Bagaimana sikap teman-teman pesantren dan jalan hidupnya kemudian? Apa peran Ardhan dalam kehidupan pribadi Unaisil. Tercapaikah cita-cita keduanya.