Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Mia mengenal Luna saat tak sengaja menemukan gadis tunawicara itu menangis dalam keadaan terikat pada salah satu pohon di belakang gedung pesantren barunya. Awalnya Mia berharap bisa berteman dengan Luna. Namun yang Mia lihat tak lama setelah kejadian itu, hanya berupa mayat kaku Luna yang sudah dia temukan dalam keadaan menggantung diri ditemani teriakan histeris Wina.
Jelas saja, Mia merasakan kehilangan yang kuat, sekaligus rasa bersalah yang mengingatkan Mia pada kejadian yang dirinya alami di masa lalunya. Karena hal itu Mia berusaha untuk mencari pelaku perundungan yang dirinya yakin menjadi penyebab kematian Luna, walau pengakuan Mia tak ada yang mempercayainya dan hanya di anggap omong kosong semata.
Dia tak akan menyerah kalau memang harus kembali terseret ke dalam jurang masa lalunya. Mia tidak mau hanya berpangku tangan saja untuk meraih keadilan bagi teman-temannya.
Karena mungkin dengan begitu, Mia bisa sedikit demi sedikit mengobati rasa bersalahnya.