Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Di tanah ini, hati-hati dengan abad kelipatan tujuh."
Warso, Gito dan Babah Ong diikat oleh masa lalu dan ditali mati oleh sakit hati. Bisul bernanah di antara mereka pecah di pusaran 98. Di sisi dunia yang lain, Samsuri sedang menghadapi masalahnya sendiri, menjadi korban isu dukun santet dan target pembunuhan yang memaksanya untuk melarikan diri. Sementara Qudori, adiknya, hilang di tengah hiruk-pikuk pergerakan.
Di ujung hari, mereka akan berdesakan di panci yang sama. Panci besar yang dijerang di atas bara api dan dinamai gonjang-ganjing reformasi.
Terangkum dan tercerita dari banyak sudut mata. Melintas dari jaman lama sampai ujung reformasi.
Baru membaca blurb. Jadi penasaran sama isinya karena tema nya menarik dan relevan dengan sejarah Indonesia. Selain itu, cerita ini juga menggambarkan persahabatan, pengorbanan, dan perubahan dari sudut pandang tiga tokoh utama. Sungguh, saya penasaran dengan latar belakang dan motivasi mereka.
Semoga segera diproses filmnya ya, Kak. Saya belum sempat membaca novelnya, tapi paling tidak, lihat filmnya saja dulu. Amiin. 👍🌟
Baru tiga bab, saya sudah dibuat terpukau. Penataan simbol-simbol yang dinarasikan dengan apik dan punya makna sangat mendalam. Akar randu, debu, dan peluru. "Mereka" saling memilin dan berkisah dari sudut pandangnya (yang multi-interpretatif), bercerita tentang muramnya negeri kita. "Akar randu dan debu masih bertemu, tapi peluru tak terdengar lagi kabarnya. Terkunci pada dinginnya kotak besi." Tiga bab, dan saya hampir tahan napas membacanya. Lanjutkan, Mas. Perjalanan akar randu masih panjang untuk berkisah dan bersaksi. Salam, dari pengagum karya ini 🙏 Ternyata saya tidak tersesat di 3 bab pertama, karena naskah ini dinyatakan sebagai pemenang oleh salah satu juri. Selamat! 🙏