Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Air Mata Bintang, kisah perjalanan panjang seorang mahasiswa bernama Bintang dalam mencari Tuhan. Perjalanan yang diawali keraguan dan kemudian ditingkahi pengalaman paradoksal keagamaannya. Bintang harus kehilangan Boyo, sahabat baiknya yang harus pulang kampung dengan segudang pesimistis, karena bapaknya tak mampu membiayai lagi kuliahnya. Ia berkenalan dengan seorang mahasiswa ateis bernama Ervan. Ervan yang dengan segala kegilaannya berani melamar Alina putri seorang tokoh Islam ternama. Bintang harus kehilangan Ervan, karena Ervan menghilang pada peristiwa Senin berdarah. Iman Bintang sampai di titik terendah ketika didapatinya ustadz Rahman yang diidolakannya berbuat culas dengan memotong sumbangan untuk panti dari jamaah. Belum lagi peristiwa gantung dirinya seorang petani kangkung bernama Mang Abas. Tokoh sederhana yang dikenalnya sebagai sosok yang sabar dan penuh dengan keikhlasan. Kegelisahan membawanya pada hobi barunya, mendaki gunung. Di puncak Mahameru, dia menemukan cintanya. Cinta yang layu sebelum berkembang, karena di saat malam khitbah, diketahui bahwa Tiara, bidadari Mahamerunya ternyata keponakan ustadz Rahman, musuh besarnya. Garis takdir membawanya ke pintu gerbang Panti Ar-Rahmah, berbekal Rp 450.000 uang sisa kas yayasan, dia bahu membahu dengan anak-anak panti berusaha menghidupi panti. Keberhasilannya mengatasi kesulitan keuangan panti membawanya pada keangkuhan. Dia sampai pada simpulan bahwa manusia bisa hidup tanpa Tuhan. Keangkuhan yang dijawab Tuhan dengan meninggalnya Aisyah, rembulan malam terkasihnya. Tetapi, Tuhan Maha baik, peristiwa "anak-anak asing berbaju putih-putih" dihadirkan dihadapan Bintang, untuk mengajaknya kembali pada kebenaran. Bintang menemukan ujung pencariannya, manakala reuni cinta digelar Tuhan demi membujuknya untuk kesekian kali. Boyo hadir dengan segala optimistisnya. Ervan hadir dengan laku sufinya. Ayah ibunya hadir dengan cintanya. Reuni yang mengantarnya pulang ke rumah Allah, pulang ke rumah yang telah lama ditinggalkannya. Dia menemukan Tuhan tak jauh dari dirinya sendiri, Tuhan ada di balik air mata, Air mata bintang.