Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Kamu pikir aku akan membiarkan mahasiswaku bergerak sendiri begitu saja? Sejujurnya, aku sangat mengkhawatirkan mereka, tapi bajingan yang duduk nyaman di sana itu, yang dulu sama-sama berjuang namun kini berkhianat, membuatku ingin sedikit menggoyangkan kursinya agar dia tersadar. Aku hanya ingin mengingatkan dia. Itu saja!" "Dia? Siapa yang kau maksud?" Arya terdiam. Tangannya mengepal erat dengan wajah semakin tegang disertai sorot mata penuh amarah. Setelah mengambil napas, kemudian tampak sedikit rileks, Arya kembali membuka mulut. "Bukan hanya terhadap manusia pengkhianat itu. Tapi juga nasib Paquita yang hingga saat ini tak ada kejelasan. Kami hanya menuntut keadilan." "Paquita? Ada apa dengan Paquita? Ah, banyak sekali yang aku nggak tahu." "Kamu memang nggak pernah mau tahu!"