Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Aling, seorang gadis keturunan Tionghoa, mencoba mempertahankan budaya leluhur di tengah lingkungan diskriminatif di salah satu wilayah Jakarta. Ia berjuang menyelenggarakan pentas seni Tiongkok yang bertajuk "Untukmu Ibu Pertiwi", tetapi pejabat setempat dan sebagian warga menghalanginya.
Sementara itu Arif yang merupakan wartawan surat kabar lokal, kagum akan kegigihan Aling dan bertekad membantunya. Dalam perjuangan tersebut, benih-benih cinta di antara mereka tumbuh. Namun, keluarga Arif yang termasuk kelompok diskriminatif menentang cinta mereka.
Bagaimana kisah Aling membuktikan cintanya pada nusantara dan memperjuangkan budaya leluhur? Lantas akankah hubungan asmaranya direstui? Ikuti kisahnya dalam "Absurd, Abstrak, dan Aling"!
Sebagai pemerhati isu etnis minoritas, pernah mengkajinya, dan berayahkan seorang Tionghoa, saya sangat menyukai cerita semacam ini. Cerita yang mengangkat isu minoritas dan menyoroti keberpihakan pada mereka. Kisah di dalamnya realistis, sebab memang pernah ada masanya budaya Tionghoa dilarang untuk ditampilkan. Hingga kini, bahkan sentimen terhadap etnis minoritas ini masih ada. Penamaan Aling, tokoh utamanya, sangat jujur dan tidak dibuat-buat, sangat mencerminkan ketionghoaannya. Seperti kita tahu, ada masa puluhan tahun dimana orang Tionghoa tidak boleh menggunakan nama Tionghoa, tetapi harus mengganti dengan nama Indonesia atau Barat. Apresiasi untuk penulisnya. Teruslah menulis cerita-cerita yang membela hak-hak minoritas.