Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sekolah itu mudah. Yang susah itu peraturannya. Dan bangun paginya. Itulah prinsip hidup Farel, cowok yang punya dua tugas utama di sekolah: memastikan peringkat bawah selalu ada yang mengisi dan membuat guru BP tetap punya pekerjaan.
Hidupnya yang santai mendadak rumit saat teman-temannya memberinya pekerjaan baru: menjalankan "Misi 32".
Tugasnya: menulis 32 alasan kenapa ia suka pada Kayla, cewek paling galak dan perfeksionis dari planet "Nilai 99 Kenapa Nggak 100?". Sebuah misi yang mustahil sekaligus taruhan iseng yang seharusnya hanya menjadi lelucon.
Namun, untuk menemukan bahan kebohongan, Farel terpaksa menjadi pengamat. Ia mulai melihat sisi lain Kayla yang tak pernah diketahui siapa pun: kelembutannya pada kucing liar, kepeduliannya pada tanaman yang hampir mati, dan perjuangan hidupnya di bawah lampu pasar malam.
Perlahan tapi pasti, rencananya gagal total. Terapinya malah kena ke Farel. Kata-kata bohong yang ia tulis setiap hari, entah bagaimana, mulai terasa seperti kebenaran. Permainan menjadi lebih serius.
Ketika kebohongan terbesar Farel akhirnya terbongkar dan menghancurkan segalanya, ia dihadapkan pada satu pertanyaan: bisakah ketulusan yang lahir dari taruhan iseng dipercaya? Dan di antara puing-puing kebohongan, adakah satu alasan terakhir yang cukup kuat untuk memperbaiki dua dunia yang telah ia hancurkan?