Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Kikan bukan traveler, bukan mahasiswa pencinta alam, apa lagi gadis petualang. Ia tak ubahnya gadis kota kebanyakan yang tengah bepergian. Namun, di tengah perjalanan, pesawat yang ia tumpangi tertimpa musibah. Jatuh di hutan belantara.
Bersama penumpang yang tersisa, ia pun harus mempertaruhkan hidup dalam kondisi yang serba tak menentu. Beruntung ada Alang—rekan perjalanan yang memang seorang mapala. Tetapi, korban mulai berjatuhan. Alang pun mengalami cedera.
Kikan dihadapkan pada kenyataan: tetap bertahan dengan segala ketidaktahuannya atau menyerah pada nasib Sementara waktu terus berjalan.
"Musibah survival bukanlah pilihan. Tetapi kita tak bisa menolak, ketika nasib berkehendak. Semua bergantung pada kesiapan kita sendiri!"
Catatan: Novel ini memiliki misi tersembunyi. Mungkin ini satu-satunya "novel yang how to" Bertujuan mensosialisasikan ilmu bertahan hidup (survival). Bukan hanya bagi para penggiat alam. Oleh karena itu ditulis dalam bentuk novel. Agar bisa dibaca oleh semua kalangan. Pengetahuan survival memang penting bagi siapa pun. Karena musibah survival bisa menimpa siapa pun. Tak memandang dia penggiat alam atau bukan. Selanjutnya, kita sebagai manusia-manusia yang berpikir agar mampu membekali diri. Asuransi jiwa tak hanya berupa materi, namun juga dalam bentuk penguasaan mental yang kuat, pengetahuan, serta skill yang pernah kita pelajari.