Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Semua cowok itu sama aja! Buaya." ~ Senja Nirmala. "Lah, berarti bokap lo buaya juga dong?" ~ Fajar Dirgantara.
🌄🌄🌄🌄
Senja Nirmala, seorang primadona di sekolahnya, SMA ANGKASA. Cantik, pintar, baik, dan memiliki keluarga yang selalu mendukungnya. Sempurna. 1 kata yang cukup untuk menggambarkan gadis tersebut.
Sayangnya, Senja justru terjebak dalam circle toxic friendship yang selalu membuatnya merasa insecure dengan orang-orang disekitarnya. Hal itu disebabkan oleh Pelangi Pancarona, seorang gadis yang dianggap Senja sebagai sahabatnya. Pelangi selalu menganggap remeh Senja, dan membandingkan Senja dengan Elizabeth. Seorang selebgram di sekolah yang sedang populer saat ini.
Namun, semua itu berubah ketika Senja mengenal Fajar. Seorang pelajar humoris yang selalu menghiasi harinya dengan canda tawa, dan kekesalan kerena tingkah laku absurdnya.
🌅🌅🌅🌅
"Bagi saya, kamu itu adalah kebahagiaan yang nyata. Kebahagiaan yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya." ~ Senja Nirmala.
"Tapi sayangnya, Fajar dan Senja tak akan pernah bisa bersatu. Mereka indah di saatnya masing-masing." ~ Fajar Dirgantara.
"Terima kasih atas 120 jam yang telah kamu ukirkan pada hidup saya. Singkat, namun tak akan pernah terlupa."
🌄🌅🌄🌅
Novel ini saya dedikasikan untuk kak Fajar Bustomi, seorang sutradara yang menjadi idola saya.😄