Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Eissa Faza atau yang dipanggil Issa lahir sebagai anak bungsu dari dua bersaudara. Issa dan kakak, Ilona Adeeva terpaut jarak usia 6 tahun yang menjadi penyebab keduanya tidak memiliki ikatan begitu kuat. Sedari kecil, kehidupan keluarga Issa sangat tidak kondusif yang menyebabkan Issa mengalami tekanan mental, kondisi ekonomi keluarga yang kerap menurun juga menjadi penyebab utama munculnya berbagai kekacauan pada kehidupan Issa.
Zayyan Chairil dan Bianca yang merupakan kedua orang tua dari Eissa dan Ilona kerap kali bertengkar mengenai berbagai hal, lebih buruk mereka selalu bertengkar tepat dihadapan kedua anaknya. Ilona yang lebih dewasa yang merasa muak berakhir memutuskan mengangkat kakinya dari rumah, meninggalkan Issa seorang diri dalam menghadapi kerasnya hati kedua orang tuanya. Issa kecil sering kali melihat bagaimana kedua orang tuanya saling mencaci maki atau terkadang justru melihat ibunya dipukuli oleh sang ayah dan sesaat setelah mereka bertengkar, Issa hanya bisa terdiam membereskan kekacauan yang dibuat oleh kedua orang tuanya, entah itu pecahan piring ataupun barang-barang milik Issa yang dihancurkan. Kedua orang tuanyapun selalu meninggalkannya sendiri karena pekerjaan, membuat Issa selalu belajar secara mandiri agar tetap berprestasi di sekolah.
Entah mengapa disaat Issa menginjak usia 11 tahun, sang ayah tiba-tiba berhenti dari pekerjannya yang menyebabkan menurunnya pemasukan keuangan dirumah. Kedua orang tuanya memutuskan untuk membuka sebuah toko bahan bangunan. Issa yang saat itu masih berada dikelas 6 SD terpaksa membantu orang tuanya dalam mengurus toko.
Berbagai kekacauan di rumah membuat Issa tumbuh dengan keinginan untuk mati sejak kecil, yang berangsur memburuk ketika dia beranjak remaja. Issa memiliki ratusan, bahkan ribuan alasan baginya untuk menginjakkan kakinya dari bumi. Mampukah Issa mengubah hidupnya menjadi lebih baik dan bangkit dari keterpurukan seorang diri? Akankah dia menyerah pada kehidupannya yang telah kacau? Apakah Issa berhasil menemukan setidaknya 1 alasan untuk hidup dari 1.000 alasan untuk mati?