Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Reindita, seorang perawat yang bekerja di unit gawat darurat, mempunyai ketertarikan dengan isu LGBT+ dan HIV AIDS, terutama ketika ia sering kali menjumpai pasien HIV AIDS dalam beberapa shift kerjanya. Pertemuan dengan Bara, salah seorang pasien yang kemudian menjadi teman baiknya, menjadi awal petualangan Rein untuk menggali lebih dalam terkait isu ini.
riang sangat hati ini, jika saya bisa menang #kompetisimenuliskwikku dan bisa share 10% reward kompetisi kepada kakak-kakak followers yang juga sedang berjuang bersama naskah-naskah mereka 🤍 semoga, suatu saat.
Bintang dalam novel ini adalah cara penulis merekam kenyataan menjadi narasi yang seimbang. Getir dan manis. Dilema dan keinginan. Tarik menarik antara idealisme dan kenyataan.
Bab-bab panjang dalam novel ini seperti ingin mengkondisikan pembaca dalam taraf kritis. Dilema, kepedihan di depan mata, dan kecamuk dalam diri tokoh. Inilah kenyataan. Cerita dalam novel ini.
Primadona dalam novel saat memuainya eskalasi pada titik kritis sehingga puncak konflik hadir sedemikian impresif. Cemerlang saat menggambarkan Psychological Criticism dalam dialog antar tokoh. Bahasanya dinamik, sesuai suasana hati tokoh dalam peristiwa yang berlangsung. Sekali lagi, impresif.