Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Tengah Ilalang
2
Suka
8,465
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sakit sekali saat melihatnya menangis.

Diana adalah gadis yang manis. Namun, cobaan demi cobaan mendatanginya. Sekolah bukan tempat nyaman baginya. Sedangkan rumah tidak pernah melindunginya.

Tidak ada tempat bersandar dan teman yang bisa dipercaya.

Maka dia hanya bisa menangis.

Sebuah rumah tua di tengah ilalang adalah zona amannya. Di sana ia tidak bisa disakiti, karena tidak ada orang di sekitarnya.

Suatu hari aku memberanikan diri menegurnya. Berbicara dari balik dinding tipis dengan suara lembut dan hangat.

Walau sebelumnya ia takut dan ragu, kini mulai membuka diri. Kami semakin akrab, bahkan saling bercanda dan meledek.

Rasa ingin tahu menghampiri Diana. Beberapa kali, Diana mencoba melihatku dengan masuk ke dalam. Setiap kali pula aku lari dan bersembunyi di tempat yang tidak terjangkau cahaya.

Setiap gagal melihatku, setiap kali pula Diana berkata, bolehkah aku melihatmu?

Aku pun selalu menjawab, jangan.

Tapi kenapa?

Aku buruk rupa. Aku tidak enak dilihat. Semua orang menjauhiku. Takut melihatku. Aku tidak ingin kau seperti itu dan menyakiti perasaanku.

Mendengar itu, Diana tidak bertanya lebih jauh.

Waktu pun berlalu. Persahabatan kami kian erat. Setiap kali berpisah, Diana selalu mengatakan dia tidak sabar menunggu esok. Kebersamaannya denganku adalah saat terindah baginya.

Namun, seiring itu pula rasa ingin tahunya memuncak. Ia ingin melihatku karena dia telah jatuh cinta padaku.

Jangan, ujarku. Aku ini buruk rupa dan tidak sepadan denganmu.

Kali ini Diana tidak puas. Ia memohon, memaksa untuk bisa melihatku.

Akhirnya aku luluh. Dalam hati berharap, Diana mau menerimaku apa adanya. Langkah terseok, aku berjalan keluar dari dalam rumah yang gelap.

Saat itu tidak terlupakan.

Mata Diana membesar dan jeritan keras keluar dari mulutnya.

Aku bukanlah manusia. Aku adalah mahluk penghuni kegelapan. Aku selalu menghindar dari manusia karena aku menakutkan bagi mereka.

Tapi kecantikan paras Diana membuatku memberanikan diri. Aku ingin menghiburnya dan dekat dengannya.

Aku berharap ....

Ah ..., lupakan saja. Aku harus tahu diri. Aku tidak sepadan dengannya.

Sejak saat itu Diana tidak pernah kembali. Aku tahu, dia tidak akan kembali. Sekeras apa pun aku berdoa, tidak akan mengubah hati dan perasaannya padaku.

Kala malam, aku keluar dan menatap bintang yang berpijar. Sudah takdirku untuk hidup sendiri di dalam rumah di tengah ilalang yang sunyi.

TAMAT

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
HOLD MY HAND
Indri Dwi
Novel
Troublemaker in Love
Poetry Alexandria
Flash
Di Tengah Ilalang
Roy Rolland
Novel
Gold
Polaris Fukuoka
Mizan Publishing
Novel
Dua Kuda di Komidi Putar
mirandaseftiana
Novel
Bronze
Let"s Move Or Fly!
Syane Raphaeli Irawan
Novel
My (im)Perfect Prom Night
mollusskka
Skrip Film
Uang panai bukanlah Penghalang
Pricilia Zhany
Novel
Bronze
Emergency Bride
Ayu Anggun
Novel
GENESIS
syarahnafa
Flash
Ridho Ibu
Khoirul Anam
Novel
BAHKAN JIKA CINTA INI
mahes.varaa
Novel
A Thousand Lights
Desi Ra
Novel
Bronze
Bening dan Banyu
@Fatamorgana16
Novel
What is Love
Vera Shafira
Rekomendasi
Flash
Di Tengah Ilalang
Roy Rolland
Flash
Serenade
Roy Rolland
Flash
Jangan Khianati Aku
Roy Rolland
Flash
Jahat
Roy Rolland
Novel
Kisah di Akhir November
Roy Rolland
Flash
Jalan Angker
Roy Rolland
Novel
Wuri: Kutukan Wewe Gombel
Roy Rolland
Flash
Belum Mati
Roy Rolland
Flash
Fajirah
Roy Rolland
Novel
Cursed on the Witching Hours
Roy Rolland
Novel
Dead Girl's Diary
Roy Rolland
Novel
Fright and Fear
Roy Rolland
Novel
Last Kiss from a Vampire
Roy Rolland
Novel
Wolves Heart
Roy Rolland
Flash
Pudar
Roy Rolland