Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Tengah Ilalang
2
Suka
16,860
Dibaca

Sakit sekali saat melihatnya menangis.

Diana adalah gadis yang manis. Namun, cobaan demi cobaan mendatanginya. Sekolah bukan tempat nyaman baginya. Sedangkan rumah tidak pernah melindunginya.

Tidak ada tempat bersandar dan teman yang bisa dipercaya.

Maka dia hanya bisa menangis.

Sebuah rumah tua di tengah ilalang adalah zona amannya. Di sana ia tidak bisa disakiti, karena tidak ada orang di sekitarnya.

Suatu hari aku memberanikan diri menegurnya. Berbicara dari balik dinding tipis dengan suara lembut dan hangat.

Walau sebelumnya ia takut dan ragu, kini mulai membuka diri. Kami semakin akrab, bahkan saling bercanda dan meledek.

Rasa ingin tahu menghampiri Diana. Beberapa kali, Diana mencoba melihatku dengan masuk ke dalam. Setiap kali pula aku lari dan bersembunyi di tempat yang tidak terjangkau cahaya.

Setiap gagal melihatku, setiap kali pula Diana berkata, bolehkah aku melihatmu?

Aku pun selalu menjawab, jangan.

Tapi kenapa?

Aku buruk rupa. Aku tidak enak dilihat. Semua orang menjauhiku. Takut melihatku. Aku tidak ingin kau seperti itu dan menyakiti perasaanku.

Mendengar itu, Diana tidak bertanya lebih jauh.

Waktu pun berlalu. Persahabatan kami kian erat. Setiap kali berpisah, Diana selalu mengatakan dia tidak sabar menunggu esok. Kebersamaannya denganku adalah saat terindah baginya.

Namun, seiring itu pula rasa ingin tahunya memuncak. Ia ingin melihatku karena dia telah jatuh cinta padaku.

Jangan, ujarku. Aku ini buruk rupa dan tidak sepadan denganmu.

Kali ini Diana tidak puas. Ia memohon, memaksa untuk bisa melihatku.

Akhirnya aku luluh. Dalam hati berharap, Diana mau menerimaku apa adanya. Langkah terseok, aku berjalan keluar dari dalam rumah yang gelap.

Saat itu tidak terlupakan.

Mata Diana membesar dan jeritan keras keluar dari mulutnya.

Aku bukanlah manusia. Aku adalah mahluk penghuni kegelapan. Aku selalu menghindar dari manusia karena aku menakutkan bagi mereka.

Tapi kecantikan paras Diana membuatku memberanikan diri. Aku ingin menghiburnya dan dekat dengannya.

Aku berharap ....

Ah ..., lupakan saja. Aku harus tahu diri. Aku tidak sepadan dengannya.

Sejak saat itu Diana tidak pernah kembali. Aku tahu, dia tidak akan kembali. Sekeras apa pun aku berdoa, tidak akan mengubah hati dan perasaannya padaku.

Kala malam, aku keluar dan menatap bintang yang berpijar. Sudah takdirku untuk hidup sendiri di dalam rumah di tengah ilalang yang sunyi.

TAMAT

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Love Speedometer
Kyna Nixie
Novel
Sisa Hujan di April
Kerin Ayu W.
Novel
Bronze
300 Tahun Cinta dan Kegilaan
Jie Jian
Flash
Di Tengah Ilalang
Roy Rolland
Novel
Gold
Love Cake
Bentang Pustaka
Novel
Gold
The Coldest Boyfriend
Coconut Books
Novel
Gold
Annoying Boy
Coconut Books
Novel
CINTA 1/2 MATENG
Jessy Anggrainy Rian
Novel
Bronze
My Life Partner
tami ilmi
Novel
Lost In Memory
Bramanditya
Flash
Bronze
Jerat Cinta
Nabil Bakri
Novel
NEJ
Kal_Kalila
Novel
Hello, Spring
Tearose
Novel
Gold
The Portrait of a Lady
Mizan Publishing
Novel
Lady Bug
AdityoWahyu
Rekomendasi
Flash
Di Tengah Ilalang
Roy Rolland
Flash
Serenade
Roy Rolland
Novel
Last Kiss from a Vampire
Roy Rolland
Novel
Cursed on the Witching Hours
Roy Rolland
Flash
Pudar
Roy Rolland
Novel
Fright and Fear
Roy Rolland
Flash
Jahat
Roy Rolland
Flash
Kali Pertama
Roy Rolland
Novel
Wolves Heart
Roy Rolland
Novel
Wuri: Kutukan Wewe Gombel
Roy Rolland
Flash
Jangan Khianati Aku
Roy Rolland
Flash
Belum Mati
Roy Rolland
Novel
Kisah di Akhir November
Roy Rolland
Flash
Saat Benar Jadi Salah
Roy Rolland
Novel
Dead Girl's Diary
Roy Rolland