Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Gadis itu benar-benar sedang ketakutan, instingnya merasakan akan ada sesuatu yang berbahaya. Ia berlari, terus saja berlari sekencang-kencangnya tak sekali pun menoleh ke belakang, napasnya memburu, sekujur tubuh basah karena keringat dan air mata. Desingan peluru yang barusan terdengar benar-benar membuat jantungnya terkejut. Untuk ke sekian kalinya ia tidak percaya, ia masih selamat dari tentara bajingan dan salakan anjing terlatih yang terus mengejarnya.
Begitu sampai di sebuah jalur kereta, ia berhenti sejenak, menoleh ke sekeliling memastikan apakah ia sudah cukup aman--hanya untuk sekadar menarik napas dan menelan ludah.
Gadis berusia dua puluh tiga tahun itu baru saja melarikan diri demi kebebasan, demi sebuah chip. Dan demi nyawanya!
"Itu dia! Itu perempuan celaka itu! Cepat! Hentikan dia! Jangan sampai lolos!"
Seketika gadis itu memucat, kakinya bergetar hebat, pun begitu juga dengan tangannya. Terdengar sirine panjang kereta api mendekat, kembali dentangan pistol menggelegar.
Lari, lari
Terlambat baginya, peluru itu memelesat untuk ke sekian kalinya. Gadis yang bernama Asja itu ambruk, tak bangun lagi, bertepatan dengan sebuah lokomotif melaju kencang tanpa ampun meluluhlantakkan tubuh kecilnya, begitu pula dengan sebuah chip berisi "12 DOSA BESAR Kxraljak terhadap Bosnia.