Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Tawa Kuntilanak
9
Suka
8,240
Dibaca

Namaku Susan. Saat ini aku duduk di kelas 11 di sebuah sekolah menengah swasta di Serang. Aku adalah anak yang biasa-biasa saja. Tidak cantik dan juga jelek. Aku juga selalu mendapatkan nilai rata-rata pada setiap pelajaran di sekolah. Satu-satunya yang tidak biasa dariku adalah rumahku yang berdiri di bawah naungan pohon mati.

Aku tidak tahu, apa nama pohon yang ada di halaman rumahku itu. Pohon itu tinggi dengan batang ramping dan memiliki ranting-ranting kecil yang tajam.

Banyak orang mengatakan ada kuntilanak yang tinggal di pohon itu. Kala ada yang melewati rumahku saat lewat tengah malam, mereka melihat sesosok perempuan yang mengenakan gaun tidur yang terseret di tanah di dalam naungannya.

Aku tertawa saat mendengarnya.

Mana ada sih kuntilanak?

Walau begitu, di dalam hatiku, aku tetap merasa takut.

Sering dikatakan, saat-saat yang menakutkan adalah antara pukul dua malam hingga pukul empat dinihari. Pada saat-saat itulah, bahkan seseorang yang gemar begadang pun akan terlelap. Namun sialnya, pada jam yang menakutkan itu, aku terbangun dari tidur.

Aku tidak terbiasa bangun saat dinihari. Namun, malam ini aku ingin sekali buang air kecil.

Kamarku terletak di sebelah kiri rumah dengan jendela menghadap ke arah pohon besar itu. Biasanya aku selalu menutup tirai. Sayang malam itu aku terlalu lelah, sehingga langsung tertidur saat kepalaku menyentuh bantal.

Aku pun melihatnya!

Aku melihat ada perempuan bergaun putih tengah menyisir rambutnya, duduk di batang pohon yang tinggi. Perempuan itu menyenandungkan sebuah lagu yang belum pernah kudengar sebelumnya. Nadanya aneh dan tidak biasa. Seperti bukan sesuatu yang dikarang manusia.

Aku menjerit, Cukup keras hingga kuntilanak itu mendengarnya. Setan itu membalikkan tubuhnya dan menatapku dengan mata dinginnya yang terlihat nyalang dan marah. Kemudian, kuntilanak itu tertawa. Tawa itu terdengar manis namun tidak enak di dengar.

kuntilanak itu melayang turun dan mengetuk-setuk jendela kamar tidurku dengan jemari tangannya yang panjang dan kurus. Seperti dihipnotis aku membuka jendela. Membiarkannya masuk ke dalam dan mencekikku hingga aku mati kehabisan napas.

Namun, aku tidak sepenuhnya tiada.

Aku masih ada di dalam kamarku, berkeliaran dan bermain di dalam ruangannya yang telah kosong.

Sudah lama keluargaku pindah entah ke mana. Meninggalkanku sendiri dengan si kuntilanak yang masih berkeliaran di halaman. Aku masih takut dengannya. Tapi dia tidak bisa menyakitiku lagi. Rumah ini adalah kekuasaanku. Mahluk halus lain tidak bisa masuk ke dalam. Akan terus seperti itu, selama aku mendapatkan energi. Rasa takut adalah energi bagiku. Aku hanya ingin tetap ada. Aku tidak ingin keberadaanku hilang.

Aku tidak salah. Iyakan?

Saat ini, aku tengah memandang wajah seseorang. Dia adalah seorang anak perempuan berusia delapan tahun. Dia adalah penghuni kamarku yang baru.

Aku akan menunggu dengan sabar. Aku akan terus menatapnya. Aku akan menunggu hingga ia membuka matanya seperti sekarang. Aku pun merasa senang saat ketakutan memenuhi wajahnya. Aku tertawa semakin keras saat ia menangis dan terkencing-kencing di atas kasurnya.

Aku memang sangat berbakat dalam menjalani jati diriku yang sekarang. 

TAMAT

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
mau takut tapi ngakak, mantap
Mantap Kak Roy👍👍. Kak nanti mampir ke FF aku😁
Rekomendasi dari Horor
Flash
Tawa Kuntilanak
Roy Rolland
Novel
Lantai 4 (End)
Faizal Ablansah Anandita, dr
Novel
Bronze
Dream House
Ighavianna
Novel
Bronze
AVENDOR
Audhy R.H
Novel
Akhir yang Dinanti
judizia
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Balik Jendela
Eka zulianti
Novel
The Last Karta
Samuel Fetz
Novel
Gold
Fantasteen Shadow
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Rintih
Bakasai
Novel
Komplotan Tidak Takut Hantu
Mohamad Novianto
Cerpen
Bronze
TUYUL
Sri Wintala Achmad
Novel
Gold
Fantasteen: Kage
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Psikopat
Aiharu Story
Novel
Gold
Sing, Unburied, Sing
Mizan Publishing
Komik
Teror di Kampung Sanes
Alfisyahrin Zulfahri Akbar
Rekomendasi
Flash
Tawa Kuntilanak
Roy Rolland
Flash
Memori
Roy Rolland
Flash
Jahat
Roy Rolland
Novel
Fright and Fear
Roy Rolland
Flash
Jangan Khianati Aku
Roy Rolland
Novel
Kisah di Akhir November
Roy Rolland
Novel
Cursed on the Witching Hours
Roy Rolland
Novel
Wuri: Kutukan Wewe Gombel
Roy Rolland
Novel
Dead Girl's Diary
Roy Rolland
Novel
Wolves Heart
Roy Rolland
Novel
Last Kiss from a Vampire
Roy Rolland
Flash
Serenade
Roy Rolland
Flash
Pudar
Roy Rolland
Flash
Kali Pertama
Roy Rolland
Flash
Belum Mati
Roy Rolland