Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Motivasi
4
Suka
5,786
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Mari kita panggil dia Imo.

Imo adalah anak yang sangat berambisi menjadi seorang penulis hebat suatu saat nanti. Penulis yang menginspirasi banyak orang seperti sepuh pujaannya.

Imo tahu, dirinya masih pemula. Dan tulisannya tidak sebagus penulis-penulis sepuh yang ia kagumi. Apalagi ceritanya yang… ah, sudahlah.

Tidak bermakna.

Tapi karena Imo adalah anak yang pantang menyerah.

Imo berusaha.

Berusaha membawa mimpinya ke dunia nyata.

Dan demi kepentingan tersebut, Imo berjuang semaksimal mungkin.

Mulai dari merelakan waktu bermainnya untuk menulis. Merapikan ejaan yang mengejek. Menggunakan kata-kata dengan baik dan benar. Memindahkan tanda baca yang salah duduk. Sampai selalu meyakinkan diri setiap kali melihat pantulan dirinya di cermin, kaca, atau air yang menggenang.

“Kamu hebat, tulisan dan ceritamu bagus,” ucap Imo, di suatu siang yang terik, di depan akuarium kecil, sambil menunjuk dan mengelus-elus bayangannya di kaca akuarium, “kamu hebat.”

Imo anak yang pantang menyerah.

Tidak akan berhenti sampai mimpinya terwujud.

Namun suatu hari, di cuaca mendung tidak hujan. Di kamar yang sengaja diberi penerangan minim. Imo terkena penyakit dadakan. Penyakit yang gemar menyerang para penulis.

Kebuntuan.

Ketik satu huruf, hapus.

Ketik satu kata, hapus.

Ketik satu kalimat, hapus!

Sungguh siklus yang menguras hati.

Tarik napas, keluarkan pelan-pelan. Imo mulai menggerutu frustasi. Lembar kerja menulisnya masih kosong. Begitu juga dengan otaknya. Kosong....

Tanpa ide. Tanpa inspirasi.

Menengadahkan kepala. Menatap langit-langit. Imo merosot dari kursi. Terkapar tidak berdaya di lantai.

Satu menit. Dua menit. Tiga menit.

Imo menyadari sesuatu.

Sesuatu yang mungkin dapat menyembuhkan penyakit kebuntuan.

Asupan para sepuh.

Bangkit dari posisi terkapar, Imo meraih gawainya. Membuka jejaring sosial yang menampung tulisan para penulis. Geser. Geser. Geser. Sebuah judul memikat hati. Ditekannya judul karya tersebut. Tampilan layar berubah. Kalimat-kalimat menyilaukan muncul menusuk mata. Imo menurunkan kecerahan layar gawainya.

Beberapa menit berlalu. Sesi membaca telah selesai. Sekarang Imo sedang terenyuh di tempat. Menyadari betapa indahnya karya yang ia baca.

Tak sanggup menahan luapan hati. Imo meletakkan kembali gawainya ke tempat semula. Melipat tangan di atas meja. Menelungkupkan kepala ke atas tangan. Imo bergumam pelan, “Pengin berhenti nulis.” Hati Imo meringis, mengingat tulisan dan cerita yang pernah ia buat.

Sekarang Imo terserang depresi.

Imo yang malang.

Niat hati mencari ilham, namun apa daya garam yang didapat.

Tapi tak apa.

Tak perlu khawatir apalagi risau.

Karena Imo adalah anak yang pantang menyerah.

Dia akan bangkit dua hari lagi.

Bisa lebih cepat, bisa lebih lambat.

Tergantung situasi dan kondisi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Motivasi
Nurai Husnayah
Novel
Arwah Cinta Van der Ham
Ikhwanus Sobirin
Novel
Kais Manis
Louis Sabin
Novel
Bronze
Denaya : Tahanan Masa Lalu
Dhebby Soru
Novel
Bronze
Istriku Dewi yang Cantik, si Ratu Poison
Sulton mubarok
Novel
Agent of Change
Rina F Ryanie
Novel
Bronze
Polemik Kehidupan Dibalik Keceriaan
EMERENCIA
Novel
Gold
The Hollow Cat
Mizan Publishing
Novel
Langit Di Negeri Sakura
Harmony Adi
Novel
Gold
Rahvayana 2
Bentang Pustaka
Novel
Harsa
Amalia Zahra
Novel
Bronze
Halusinasi Luka
Tiara Puji Lestari
Novel
Bronze
LOVE, ANDRA
Embun Pagi Hari
Novel
Bronze
Tangguh Perkasa
Rival Ardiles
Novel
Hello An
Nurmala Manurung
Rekomendasi
Flash
Motivasi
Nurai Husnayah
Flash
Sebuah Pesan Singkat Masuk
Nurai Husnayah
Flash
Hadiah untuk Pengkhianat
Nurai Husnayah
Flash
Dia yang Malang
Nurai Husnayah
Flash
Pagi yang Sempurna
Nurai Husnayah
Flash
Disaat Kau Sendiri
Nurai Husnayah
Flash
Keberadaanmu Tidak Lagi Nyata
Nurai Husnayah
Flash
Monster di Dalam Lemari
Nurai Husnayah