Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
REMEMBER
8
Suka
6,049
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sang surya telah berada di titik tengah peradabannya, sungguh sangat terik dan menyilaukan. Saat ini, aku terpaku di ruangan kecil pribadiku, tempat yang sangat nyaman biasa aku mengeluh sendiri tanpa satu orang pun yang tahu, kecuali aku dan Allah yang tahu.

Aku duduk di kursi meja belajarku dan termenung mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu, saat menjadi perempuan yang paling bodoh karena mengejar cinta seorang lelaki yang ku suka yaitu Riko (adik kelasku), hingga aku menjadi mata-mata medsosnya dan menjadi penggemar rahasianya yang membuatnya resah sepertinya.

Aku sempat bertanya pada sahabatku perihal pendapatnya tentang 'jika seorang perempuan yang mengutarakan perasaannya duluan pada lelaki yang perempuan itu suka', bagaimana pendapatnya?

"Tante, kalau suka bilang saja. Sekarang udah jaman cewek nembak cowok duluan." Terang Ayu, sahabatku yang kebiasaannya manggil aku 'tante'.

Aku ingat juga saat aku tanya hal sama pada teman sekelasku dan jawabannya sangat bertentangan dengan jawaban sahabatku.

"Eh, apa sih Septi, harusnya cowok yang nembak cewek duluan. Kalau sebaliknya malah itu hal yang bodoh!" Jawab Maudi, teman sekelasku. Dua pendapat itu yang selalu memacu otakku untuk berpikir keras menghadapi gejolak dalam hatiku. 

Aku memang perempuan plin-plan yang akhirnya kehilangan kesempatan untuk menjadi kekasih dari lelaki yang ku suka. Namun, kini aku bersyukur karena saat itu aku tidak mengutarakan perasaanku yang sebenarnya pada Riko, karena setelah beradu pendapat di kolom chat medsos pribadi kami dan saat wisuda Riko, aku akhirnya tahu kalau Riko sudah punya teman dekat perempuan lagi setelah putus dari pacarnya, aku lihat foto mesra mereka berdua di link tag akun medsos pacar baru Riko.

Sejatinya aku perempuan yang plin-plan sempat berpikir jika saja saat itu mengutarakan perasaanku yang sebenarnya pada Riko lebih awal, mungkin sekarang aku sudah menjadi kekasih hati lelaki pujaanku itu (yesek deh).

Namun, aku sadar bahwa Riko bukan lelaki yang terbaik yang telah Tuhan ciptakan sebagai jodoh dunia akhiratku. Tuhan datangkan Riko di kehidupanku hanya untuk mendekatkanku pada sang pencipta, yaitu Allah, Tuhanku, aku sangat berterima kasih tentang hal itu.

Saat ini yang hanya bisa aku lakukan hanya mengikhlaskan perasaan dan menunggu jodoh terbaik yang telah Allah tetapkan untukku.

Aku masih termenung dan menggores sebuah tulisan di buku diaryku.

"Di ujung purnama hanya akan ada berkas cahaya yang meneduhkan, tapi tak bisa tergapai. Di ujung senja hanya akan ada kenyataan yang tak mampu merangkul mimpi. Angin berdesis tak mampu menghalau angan yang terlampau tinggi. Hanya ikhlas dan merelakan yang bisa mengobati rasa sakit di hati."

Aku menutup buku diaryku dan menaruknya di atas meja belajar. Aku mencoba merebahkan tubuh di kasur empuk favoritku dan mulai memejamkan mata. Damai sekali...

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Iya kak, santai, hehe... 😁
Santai sajaaaa
Hehe, iya kak. Jodoh pasti datang disaat yang tepat... 😁
Jodoh enggak ke mana-mana, hehehehe
Rekomendasi dari Drama
Flash
REMEMBER
Lyinspi
Novel
Overcompensation
Him
Komik
Bronze
Since The Day
Ndelooknow Studio
Novel
Guruku Yang Hilang Dalam Pandemi
ajitio puspo utomo
Cerpen
Bronze
The Legacy
Foggy F F
Novel
Bronze
Half Brother's
Hideyo Sakura
Novel
Bronze
Jadikan Aku Islam ~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
Karena Aku Perempuan
Mizan Publishing
Novel
You're My Blue
Risma Nur'aeni
Novel
Bronze
Ilusi Lusi ~Novel~
Herman Sim
Novel
Sampiran Durian
Azul
Novel
Bronze
Hai Bos
Tri Utari
Novel
Gold
Arah Musim
Bentang Pustaka
Novel
TRAUMA
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
TANPA TAPI
Rahma Pangestuti
Rekomendasi
Flash
REMEMBER
Lyinspi
Novel
Relay
Lyinspi
Skrip Film
UNDERCOVER (Kembalinya Pendekar Suling Emas Part 1)
Lyinspi