Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kala itu, saat keadaan kelas mulai senyap karena satu per satu siswa keluar kelas dengan menggendong tas mereka karena bel pulang sekolah telah berbunyi. Namun, tidak untuk gadis berambut sebahu yang kini menatap salah satu bangku di depannya. Bangku itu tidak kosong, hanya ada tas dari seseorang yang belum menampakkan dirinya di kelas. Gadis itu tersenyum seraya menatap tas itu.
Pria yang diduga si pemilik tas itu pun datang dengan tergesa-gesa. Sepertinya pria itu baru saja selesai ekskul sepak bolanya, pria itu menghampiri tempat duduknya lalu mengambil sebotol air putih di dalam tas nya. Ia menenggak sampai setengah botol saja, merasa ada yang memerhatikan pergerakkannya lantas pria itu menoleh pada gadis berambut sebahu.
"Siapa kau?!"
"Salam kenal, aku Sarah! Kau pasti Adnan ya?"
Pria yang bernama Adnan pun mengangguk, begitu juga dengan Sarah yang bangkit dari tempat duduknya. Sarah menghampiri Adnan kemudian berkata,
"Aku tahu caraku memang kuno tapi terima ya surat ini!" Kening Adnan berkerut menandakan bahwa ia kebingungan. Kertas berwarna biru tua itu sudah berada di tangan Adnan.
"Jangan buka sekarang karena ada sesuatu yang akan aku katakan padamu dulu." Ucap Sarah yang masih setia berdiri di hadapan Adnan.
"Aku mencintai mu!" Kata itu sukses membuat Adnan membulatkan matanya, jantungnya berdegup dengan cepat dan sepertinya gadis bernama Sarah itu terlalu cepat untuk menyatakan perasaanya pada Adnan.
"Kau tidak usah membalasnya kok. Aku hanya ingin kau tahu saja. Baiklah, aku pergi dan setelah itu kau baca suratnya ya, tampan!" Sarah terkekeh kecil sambil malu-malu kemudian pergi meninggalkan kelas yang berisi Adnan seorang.
Merasa sangat penasaran dengan isi surat itu akhirnya Adnan membuka surat itu dan membacanya di dalam hati.
Jika kau sudah membuka surat ini berarti kau bersedia menolongku, tampan!
Aku tahu, kau tidak mengenalku tapi pasti ayahmu mengenaliku.
Bilang padanya untuk segera mengembalikan aku pada tempat yang semestinya aku berada saat ini.
Kecelakaan yang terjadi minggu kemarin membuatku tidak tenang.
Adnan, kau anak yang bertanggung jawab dan berani. Katakanlah segara pada ayahmu.
Sarah