Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Take Me to Jannah
4
Suka
5,850
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Saya menyukai putri Bapak dan berniat untuk meminangnya," terdengar kata-kata seorang lelaki yang saat ini tengah duduk di ruang tamu bersama kedua orang tuaku dan tentu saja orang tuanya juga. Jangan berpikir aku menguping pembicaraan mereka, karena hal itu tidak baik. Aku mendengar semuanya karena letak kamar yang bersebelahan dengan ruang tamu.

Namun, siapa gerangan yang tengah berbicara dengan Bapak? Seingatku, tidak ada seorang laki-laki yang berniat meminang, mereka selalu mundur saat kubilang, "Pinta hatiku kepada Allah, karena hati ini milikNya, dan pinta diriku kepada kedua orang tua karena mereka pemilik diri ini." Sedang dia dengan begitu beraninya langsung menemui mereka tanpa meminta izinku atau bahkan bertanya apakah akan menerimanya atau tidak.

"Bukan saya yang berhak menjawab pertanyaanmu, tapi putri saya yang harus menjawabnya," jawab Bapak dengan bijak, "Bu, tolong panggilkan Mila sebentar."

Mendengar perintah Bapak kepada Ibu seketika jantung berdegup dengan kencang seolah mau mengalahkan genderang saat hendak perang. Keringat dingin mulai ke luar dan otak berputar memikirkan jawaban yang tepat atas semua pertanyaan yang tidak lama lagi harus kuberikan.

Sebuah ketukan terdengar begitu jelas dari pintu kamar, dan tak perlu mencari tahu siapa yang melakukan itu karena sudah pasti Ibu.

"Ada seorang pria datang untuk meminangmu, Bapak tidak bisa memberikan jawaban karena hanya kamu yang bisa melakukan itu," kata Ibu setelah masuk kamar dan hal itu membuat jantung semakin tidak karuan.

"Maaf, Bu, jika boleh tahu, siapa yang datang?" tanyaku sedikit mengulur waktu dan tentu saja agar bisa memikirkan jawaban terbaik.

"Hasan Ali," jawab Ibu singkat.

Saat mendengar namanya disebut, jantung ini berdegup semakin kencang. Dia, lelaki yang sebulan lalu tanpa sengaja dikenalkan oleh seorang kawan saat bertemu. Lelaki yang hanya bertemu sekali bahkan hanya tahu nama, berani datang untuk meminang secara langsung kepada orang tua, jawaban apa yang harus kuberikan kepadanya?

"Ayo, Bapak sudah menunggu!" ajak Ibu yang akhirnya membuatku melangkah ke ruang tamu.

Kini aku duduk di hadapan seorang lelaki yang baru sekali kutemui, tapi memiliki keberanian yang luar biasa. Bapak menjelaskan semua maksud dan tujuan kedatang Hasan serta memintaku membuka niqab agar lelaki itu melihat wajah di balik kain hitam yang kukenakan.

"Bagaimana, Nak Hasan masih berminat kepada putri saya?" tanya Bapak setelah aku kembali mengenakan niqab.

"Insya Allah, niat saya tidak berubah, Pak," jawabnya dengan begitu tenang.

"Jawabanmu bagaimana, Mil?" tanya Bapak sambil menatapku yang meski menunduk dapat melihat hal itu dari ujung mata.

Kutarik napas dalam selama beberapa kali dan mengembuskannya dengan perlahan. Otak masih berpikir untuk memberi jawaban terbaik kepadanya, bagaimana pun, kami baru bertemu sekali dan belum saling mengenal sifat masing-masing.

"Bismillah, take me to jannah, Akhi," ucapku sambil menguatkan hati bahwa ini adalah pilihan Allah.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Take Me to Jannah
khansa
Novel
Gold
Escape Plan
Bentang Pustaka
Novel
Gold
PHP
Bentang Pustaka
Novel
Secret
Janis Etania
Novel
THE WEDDING
Niar Puji Cayati
Novel
Ta'aruf Online
Sinar Stories
Novel
Bronze
Rahasia Antara Aku dan Kakak Ipar
Farasha
Novel
Love Troublemaker
Maudia Pwk
Novel
Bronze
FATE
Fero P.
Novel
Bronze
Misi Menggoda Hati
FinNabh
Novel
Gold
Hector & the Search for Love
Noura Publishing
Novel
Bayang Senja
Kingdenie
Novel
Gold
Kido Vs Yura
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Hujan Bulan Desember
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Godain Murid Baru
Luca Scofish
Rekomendasi
Flash
Take Me to Jannah
khansa
Flash
Cinta dalam Seuntai Tasbih
khansa