Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Take Me to Jannah
4
Suka
5,913
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Saya menyukai putri Bapak dan berniat untuk meminangnya," terdengar kata-kata seorang lelaki yang saat ini tengah duduk di ruang tamu bersama kedua orang tuaku dan tentu saja orang tuanya juga. Jangan berpikir aku menguping pembicaraan mereka, karena hal itu tidak baik. Aku mendengar semuanya karena letak kamar yang bersebelahan dengan ruang tamu.

Namun, siapa gerangan yang tengah berbicara dengan Bapak? Seingatku, tidak ada seorang laki-laki yang berniat meminang, mereka selalu mundur saat kubilang, "Pinta hatiku kepada Allah, karena hati ini milikNya, dan pinta diriku kepada kedua orang tua karena mereka pemilik diri ini." Sedang dia dengan begitu beraninya langsung menemui mereka tanpa meminta izinku atau bahkan bertanya apakah akan menerimanya atau tidak.

"Bukan saya yang berhak menjawab pertanyaanmu, tapi putri saya yang harus menjawabnya," jawab Bapak dengan bijak, "Bu, tolong panggilkan Mila sebentar."

Mendengar perintah Bapak kepada Ibu seketika jantung berdegup dengan kencang seolah mau mengalahkan genderang saat hendak perang. Keringat dingin mulai ke luar dan otak berputar memikirkan jawaban yang tepat atas semua pertanyaan yang tidak lama lagi harus kuberikan.

Sebuah ketukan terdengar begitu jelas dari pintu kamar, dan tak perlu mencari tahu siapa yang melakukan itu karena sudah pasti Ibu.

"Ada seorang pria datang untuk meminangmu, Bapak tidak bisa memberikan jawaban karena hanya kamu yang bisa melakukan itu," kata Ibu setelah masuk kamar dan hal itu membuat jantung semakin tidak karuan.

"Maaf, Bu, jika boleh tahu, siapa yang datang?" tanyaku sedikit mengulur waktu dan tentu saja agar bisa memikirkan jawaban terbaik.

"Hasan Ali," jawab Ibu singkat.

Saat mendengar namanya disebut, jantung ini berdegup semakin kencang. Dia, lelaki yang sebulan lalu tanpa sengaja dikenalkan oleh seorang kawan saat bertemu. Lelaki yang hanya bertemu sekali bahkan hanya tahu nama, berani datang untuk meminang secara langsung kepada orang tua, jawaban apa yang harus kuberikan kepadanya?

"Ayo, Bapak sudah menunggu!" ajak Ibu yang akhirnya membuatku melangkah ke ruang tamu.

Kini aku duduk di hadapan seorang lelaki yang baru sekali kutemui, tapi memiliki keberanian yang luar biasa. Bapak menjelaskan semua maksud dan tujuan kedatang Hasan serta memintaku membuka niqab agar lelaki itu melihat wajah di balik kain hitam yang kukenakan.

"Bagaimana, Nak Hasan masih berminat kepada putri saya?" tanya Bapak setelah aku kembali mengenakan niqab.

"Insya Allah, niat saya tidak berubah, Pak," jawabnya dengan begitu tenang.

"Jawabanmu bagaimana, Mil?" tanya Bapak sambil menatapku yang meski menunduk dapat melihat hal itu dari ujung mata.

Kutarik napas dalam selama beberapa kali dan mengembuskannya dengan perlahan. Otak masih berpikir untuk memberi jawaban terbaik kepadanya, bagaimana pun, kami baru bertemu sekali dan belum saling mengenal sifat masing-masing.

"Bismillah, take me to jannah, Akhi," ucapku sambil menguatkan hati bahwa ini adalah pilihan Allah.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Gold
Cooking with You
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
No More Lies
Deianeira
Flash
Take Me to Jannah
khansa
Novel
Bronze
Perempuan dan kuburan
Aljas Sahni H
Novel
Rela, Where it start it end
Revain
Novel
Bronze
Bayi Skripsi
Annida Yasti Sari
Novel
Bronze
Inefabble
Salsabila Fiska Anindita
Novel
ADELON
Ifa Shaffa
Novel
Aktivis Kampus
Zihfa Anzani Saras Isnenda
Novel
Gold
The Prince's Escape
Mizan Publishing
Novel
Bronze
PESANTREN IN LOVE
Lailatul Rif'ah
Novel
PSYCHO
Anis Nabilah
Novel
Gold
EMMA
Mizan Publishing
Novel
Demon's Complicated Love
mikaji Al daufan
Novel
Gold
Mooncake
Noura Publishing
Rekomendasi
Flash
Take Me to Jannah
khansa
Flash
Cinta dalam Seuntai Tasbih
khansa